Aku menjadi budak seks Part 1

Sudah lama aku menyimpan hubunganku dengan kakak tiriku. Mbak Afif sangat
menikmati setiap permainan seks yang kami lakukan. Kami melakukannya tanpa
sepengetahuan ibuku. Tujuanku sebenarnya adalah untuk menghukum ibu yang sudah
berbuat tidak adil terhadap mbak Afif. Dan kesempatan itupun tiba.
Aku saat ini sudah SMA. Dan mbak Afif juga badannya makin dewasa.
Dadanya makin montok dan tubuhnya makin seksi. Yang aku heran adalah aku selalu
menyemprotkan maniku ke dalam rahimnya, tapi sampai sekarang ia tak hamil-hamil,
padahal aku berharap ia hamil, dan dari hasil hubunganku itu bisa menyelamatkan
mbak Afif dari deritanya, tapi ternyata tidak begitu. Aku berhubungan dengan mbak Afif
tidak setiap hari, sebab kami masih sekolah dan ada orang tua kami di rumah. Aku
melakukan kalau sempat aja, tapi setiap permainan kami makin hot.
Hari itu adalah aku masih di kelas
1 SMA. Pulang dari sekolah, aku hanya mendapati mbak Afif yang ternyata juga baru saja
pulang.
Aku langsung masuk ke kamarnya,
Kamar kami sekarang sudah terpisah, tapi aku masih sering main ke kamarnya, dan dia
juga ke kamarku. Aku langsung peluk dia dari belakang.
Mbak, Rendy kangen nih, kataku.
Ia menoleh sambil tersenyum.
Aku melepaskan celanaku dan celana dalamku. Dan aku rebahan di tempat tidur. Seakan
tahu maksudku, mbak Afif segera memegang penisku, lalu ia memasukkannya ke
mulutnya. Ia hisap dan ia kocok dengan mulutnya, sementara ia membuka pakaian
sekolahnya. Kini dihadapanku ada seorang gadis yang hanya memakai pakaian dalam
sambil mengulum penisku.
Ohh. nikmat sekali.
Aku menikmati setiap hisapannya,
Dan terkadang ia menjepit penisku di tengah dadanya. Ia suka melakukan itu. Siang
itupun yang terjadi adalah, mbak Afif mengoralku dan memberikan kepuasan
terhadapku. Peniskupun mulai keras. Sudah lumayan lama sih ngulumnya, aku mau
sampai, aku cengkram pundak mbak Afif.
Ia faham dan mulai mempercepat kocokan mulutnya, dan AAAHHHH.. crot.. crotcrot
kusemprotkan di dalam mulutnya.
Ia menghentikan kocokannya, sambil perlahan melepaskan penisku dari mulutnya. Ia
mengurut penisku, sedikit sperma tampak keluar dari ujung penisku.
Ia memuntahkan spermaku ke penisku. Oh. bercampur air liurnya membuatku puas,
penisku serasa disiram air hangat.
Dek Rendy puas?, tanya mbak Afif. Datang-datang koq langsung kepengen.
Iya nih mbak, jawabku.
Ia mengambil tisu dan membersihkan spermaku. Kakakku sudah sangat ahli dalam
memuaskanku. Dan aku ingin tahu bagaimana caranya biar ibuku takluk padaku. Dan
mungkin aku punya rencana