Aku menjadi budak seks Part 4

Enak ma?, tanyaku.
Rendy. ahterus Ren perkosa mama Ren perkosa mama, katanya merancau. Aku pun tak
tinggal diam. Kupompa lebih cepat lagi. Ohpantatnya benar-benar merangsangku, aku
tak tahan lagi.
Ma, Rendy mau keluar nih, kataku.
Keluarin Ren, mama juga keluar, katanya.
CROOOOTT.. CROOOTCROOT., banyak sekali spermaku yang keluar ke dalam rahimnya.
Aku memeluk mama dari belakang. Dan kami pun lemas. Aku peluk mama sambil
meremas dadanya. Penisku masih di vaginanya. Posisi kami di atas sofa dengan kedua
tanganku meremas dadanya, tubuh kami bersandar sofa. Nafas kami terengah-engah.
Kamipun akhirnya tertidur.
Satu jam kemudian aku terbangun.
Mama sudah tidak kupeluk lagi. Ia duduk bersandar sofa. Matanya tampak sembab. Ia
merasa bersalah.
Kenapa ma?, tanyaku.
Rendy tega sekali ama mami, jawabnya..
Tapi mama sukakan?, tanyaku.
Tapi, mama sudah mengkhianati papi, katanya. Seharusnya tidak seperti ini.
Aku lalu memeluknya dari belakang. Tidak masalah ma, ini akan kita jaga, rahasia ini
akan kita jaga, selama mama menjaga rahasia juga.
Mama diam.
Aku lalu beranjak dari sofa. Aku berdiri di hadapannya.
Kenapa Ren?, tanyanya.
Sepon penis Rendy dong, Rendy belum puas, kataku.
Mama kali ini langsung nurut. Ia memegang ujung penisku. Dengan perlahan ia urut
penisku, penisku yang masih tidur, langsung tegang. Lalu perlahan-lahan ia julurkan
lidahnya, ia putar-putar lidahnya ke ujung penisku, lalu ia masukkan ke mulutnya. Yeah,
nikmat sekali.
Lalu ia basahi seluruh penisku dengan lidahnya, dijilati, dicium, dikocok diremas. Entah
berapa lama aku berdiri dengan diberi kenikmatan itu, yang jelas, aku benar-benar puas
saat spermaku muncrat di dalam mulut mamaku.
Mama menghisapnya habis, menelannya bulat-bulat.
Setelah kejadian itu, aku jadi makin berani dengan mamaku.
Setiap malam aku selalu minta jatah. Setiap hari, bahkan mama mulai mengeluh kalau
misalnya hamil bagaimana, aku tak peduli, mama sekarang menjadi budakku.