MAKING INCEST FAMILY PART 11

Pagi harinya aku terbangun jam 8 pagi, kulihat disebelahku sudah tidak ada mamaku.
Aku pun beranjak bangun dari kasur, berpakaian celana boxer saja bertelanjang dada
tanpa celana dalam, lalu berjalan kearah kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi.
Selesai cuci muka dan gosok gigi, kupandangi bayanganku di cermin kamar mandi.
Aku teringat persetubuhanku semalam dengan ibu kandungku sendiri, hal yang
dianggap tabu oleh masyarakat dan merupakan dosa besar, tapi bagaimana pun sudah
tidak ada lagi jalan kembali.
Aku sudah terlanjur mencintai ibu kandungku sendiri, mungkin begitupun mamaku, ah
entahlah biarkan aku yang menanggung semua beban dan dosa dari hubungan ini.
Persetubuhan semalam merupakan persetubuhan terindah dalam hidupku, bukan
hanya saling memuaskan nafsu namun ada cinta dan kasih sayang disana, mungkin
lebih tepatnya dibilang bercinta.
Mungkin fisikku tidak terlalu puas karena permainan yang cukup singkat namun kala
melihat mamaku sendiri begitu menikmati bercinta denganku, hatiku pun merasa sangat
puas dan senang.
Ah kini aku sudah bertekad akan membahagiakan mamaku, akan selalu membuatnya
tersenyum, akan selalu kujaga dirinya, akan kusatukan cinta kita hingga siapapun tidak
dapat memisahkan kita, akan kubuat semesta bertekuk lutut dihadapan cinta kita.
Akan kuperlakukan dirinya bak dewiku. Aku tidak akan mengecewakannya, akan
kuperlakukannya dirinya secara lembut, perlakuan yang tidak pernah dia dapat dari
ayahku bangsatku dulu, ya aku sudah tau semua tentang masa lalu mamaku.
Cukup lama aku termenung didepan cermin kamar mandi, aku pun lantas beranjak ke
lantai dasar. Kutemukan mamaku sedang memasak didapur dengan hanya
menggunakan kimono tidur seksi agak transparan, dan samar2 tidak terlihat pakaian
dalamnya.
Diberi pemandangan seperti ini dipagi hari, sontak si bauman bangkit dari tidurnya.
Kudekati mamaku lalu kupeluk dirinya dari belakang sambil mulutku langsung
menciumi bagian lehernya yang otomatis membuatnya kaget karena serangan
mendadak itu, tubuhnya pun sedikit menggelinjang dan mulutnya mendesah pelan.
“Ahhhhhssss… ihhh mas ngagetin aja deh” ucapnya dengan nada manja.
Akupun terdiam sebentar, terkejut karena mamaku memanggilku dengan panggilan
“‘mas’” yang sebenarnya membuatku senang karena terasa lebih intim bagiku.
“Hmm aku suka dipanggil mas olehmu sayang” ucapku berbisik ditelinganya
Lalu kulanjutkan kembali ciumanku di lehernya, satu tanganku kini sudah menyelinap
kedalam kimononya untuk mencari payudaranya, setelah ketemu lalu kuremas pelan
payudaranya dan kupilin putingnya yang sudah mengeras.
Satu tanganku kini merayap dibawah menyingkap keatas kimononya, lalu tanganku
hinggap di vaginanya, sudah terasa basah, kuelus – elus vaginanya dan kugesek – gesek
klitorisnya.
Kulakukan kegiatanku cukup lama, mamaku terus berkosentrasi melanjutkan
masakannya meskipun tubuhnya beberapa kali menggelinjang merasakan rangsangan
dariku dan mulutnya pun terus mengeluarkan desahan lirih.
“Uhhhh… Udah dulu mas… Makanannya udah mateng nihh… Kita sarapan dulu yuk”
ucapnya sambil menoleh kebelakang kearahku
Aku pun menyudahi kegiatanku untuk memberikan ruang mamaku menyiapkan
sarapannya. Aku pun berjalan kearah meja makan lalu duduk disalah satu kursi, mamaku
nampak keluar dari dapur berjalan ke arah meja makan sambil membawa satu piring
nasi goreng.
“Kok cuma satu piring sayang?” tanyaku kepadanya
“Emm kan satu piring buat kita berdua mas, biar romantis hihi” ucapnya tersenyum
menggoda
“Hmm yaudah sini duduk di pangkuanku sayang” ucapku sambil kutepuk – tepuk pahaku
Mamaku pun menghampiriku dan duduk dipangkuanku dengan membelakangiku,
pantatnya terasa menekan kontolku yang sedari tadi tegang maksimal, mamaku pasti
merasakan itu karena dia tersenyum menggoda kepadaku sambil menggoyangkan
sedikit pantatnya.
“Nakal ya” ucapku
Aku yang terbawa nafsu ikut beraksi dengan kembali satu tanganku menyingkap
kesamping kimono bagian atasnya dan satu tanganku menyingkap bagian bawah
kimononya hingga perutnya, dan kini payudara dan vaginanya terpampang jelas.
Satu tanganku mulai beraksi meremas payudaranya dan sesekali memilin putingnya,
tanganku yang satunya beraksi menggesek – gesek vaginanya dan klitorsinya hingga
memeknya terasa semakin basah.
“Ahhhhsss sambil makan ya sayang” ucap mamaku sambil menyuapiku
Tanganku terus beraksi, nafsuku pun kian memuncak hingga kuangkat sedikit pantatnya
lalu kupelorotkan celanaku, kontolku yang ngaceng maksimal pun otomatis langsung
terbebas.
Kuarahkan kontolku ke lubang vaginanya, setelah pas kutarik kebawah perlahan pantat
mamaku agar mendorong kontolku supaya masuk kedalam vaginanya. Mamaku pun
menurunkan pantatnya dan Blessss… Kontolku langsung terbenam sempurna.

“Ahhhhhhhh enakkk mas… Mentokkk”
Kurasakan otot vaginanya mencengkram kontolku, vaginanya juga terasa begitu basah.
Kami pun melanjutkan sarapan dengan saling menyuapi, sambil mamaku menaik
turunkan pantatnya. Tanganku pun terus meremas payudaranya. Sarapan pun
berlangsung lama.
“Emmhhh… Ahhhh… Aahhhhh… Ahhhhh”
Mamaku pun terus menaik turunkan pantatnya, kadang akupun membantu menaik
turunkan pantatnya dengan memenangnya oleh kedua tanganku. Sarapan pun telah
habis, mamaku makin semangat menaik turunkan pantatnya hingga tak lama dia
mengejang hebat dan menjerit cukup keras tanpa orgasmenya.
“AHHHHHHHHSSSSSS…”
Diapun terkulai lemas di pangkuanku, kudekap tubuhnya agar tidak terjatuh di lantai.
Cukup lama akhirnya dia nampak kembali siap melanjutkan persetubuhan ini.
“Sayang nungging donk” pintaku
Mamaku pun bangkit, lalu menungging dengan berpegangan di meja makan. Lalu
diapun menoleh kearahku dengan senyuman yang begitu menggoda. Pose
menunggingnya begitu seksi membuat kontolku semakin cenat – cenut.
“Tubuhmu indah bangett sayang… Mas suka sekalii” ucapku takjub
“Hihi iya donk… Sekarang kan seluruh tubuhku punya mas seorang… Jadi ayoo sini
sayang nikmati tubuhku” balasnya
Akupun ikut bangkit lalu berjalan kearahnya, kutempatkan diriku di belakangnya.
Lekukan tubuhnya nampak begitu menggoda dilihat dari belakang seperti ini, pantatnya
yang bulat dan kencang nampak begitu menantang.
Kuposisikan kontolku tepat di depang vaginanya, lalu kudorong kontolku kedalam
vaginanya, tak susah karena vagianya sudah sangat basah. Akupun langsung memompa
dirinya dengan cepat sambil kuremas dan kutepuk pelanpantatnya.
Plokkk… Plokkk… Plak… Plokkk… Plakkk…
Plokkk… Plokkk… Plak… Plokkk… Plakkk…
“Uhhh memekmu enak banget sayang… Terasa sempit dan berkedut – kedut” racauku
Akupun mulai berani ngomong agak jorok kepadanya, sudah tak merasa sungkan dan
canggung lagi.
“Ahhhh uhhhh achhhh… Iyaa vaginaku terasa penuhh… Penis mas juga gede dan
panjang bangett uhhhh… Aku sukaaa” balasnya
“Namanya kontol dan memek sayang… Jangan canggung dan sungkan lagi… Coba apa
namanya sayang?”
“Ihhh iya deh kontol dan memek hihi… Ahhhh”
Kugenjot dirinya secara cepat dari belakang, desahannya cukup keras membahana di
rumah ini, tak lama mamaku pun nampaknya mau orgasme kembali.
“Uhhhh mass aku mau keluarrrr lagiii”
Mendengarnya akan mencapai orgasmenya kembali, kunaikan lagi tempo genjotanku
hingga suara peraduan selangkanganku dan pantatnya cukup keras keras terdengar,
kepalanya terdongak keatas.
Tak lama tubub mamaku bergetar hebat dan teriakannya terdengar cukup keras,
tubuhnya merosot kebawah hingga kontolku terlepas dan tersemburlah cairan cukup
deras dari memeknya, ya mamaku squirt, tubuhnya terus bergetar hingga cukup lama.
Aku yang sudah terasa akan segera keluar, tak kuberi waktu lama bagi mamaku untuk
istirahat, segera kuangkat tubuhnya lalu ku telentangkan diatas meja makan,
kurenggangkan kedua pahanya, lalu kembali kumasukan kontolku kedalam memeknya.
Mamaku hanya pasrah saja, kukocok lagi secara cepat, mamaku kembali mendesah dan
mengerang cukup keras, kepalanya terbanting kekiri dan kekanan, seluruh tubuhnya
mengkilap dipenuhi olleh keringat, rambutnya terlihat acak – acakan.
“Ahhhh mas terussss… Hamilii akuuuu… Aku mauu gendonggg bayi lagiii”
“Iya sayang akan kuhamili kamu… Akan kuberikan anak sebanyak banyaknya… Anak
bukti cinta kita”
Aku terus menggenjot memeknya secara cepat, semakin lama terasa aku semakin dekat
menuju klimaks, begitu pula mamaku nampaknya akan kembali orgasme.
Tak lama mamaku kembali mengejang dan bergetar hebat, dia mengerang dengan keras
seakan tak peduli jika orang lain mendengarnya. Dia pun kembali squirt dengan waktu
yang terbilang cepat.
“Emmhhh aku lemesss masss”
Mamaku tergolek lemas diatas meja makan, matanya terlihat begitu sayu, kukocok terus
dirinya, tak lama aku pun merasa spermaku sudah diujung kepala kontolku.
“Sayanggg terima spermakuuu… Terima calonn anakkk kitaaa… Ughhh”
Kubenamkan kontolku sedalam mungkin, aku mengejang lalu spermaku pun
berlompatan keluar berlomba menuju rahimnya.
Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…
Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…
Tubuhku terkulai lemas menindih mamaku, kontolku masih menancap didalam
memeknya, kupandangi wajahnya, ku belai – belai pipinya lalu kukecup keningnya tanda
sayang dan cintaku padanya.
“Makasih ya mass atas rasa sayang dan cinta yang mas berikan kepadaku selama ini…
Aku tau aku ini semua salah… Aku ibumu tapi aku juga sangat mencintaimu… Aku selalu
ingin bersamamu… Perlakuanmu yang lembut dan mesra kepadaku membuatku selalu
nyaman ketika bersamamu… Aku juga selalu merasa terlindungi bila bersamamu…
“Terimakasih juga sayang for everything… I will always love you… Forever” ucapku lalu
kucium bibirnya
Kita pun berciuman cukup lama, meleburkan rasa sayang dan rasa cinta kita berdua.
Aku pun mencabut kontolku dari memeknya, terlihat lelehan sperma ikut keluar dari
memek mamaku. Kontolku sendiri masih tegak berdiri bak tiang listrik.
Entah kenapa sudah dua kali bercinta dengan mamaku namun kontolku seolah tak
pernah lelah jika bersama mamaku, seolah aku memiliki stamina ekstra ketika bercinta
dengan mamaku.
Ya mungkin karena semua anggota tubuh mamaku yang menurutku begitu sempurna
dimataku membuatku seolah tak pernah bosan menjamah tubuhnya.
“Semoga jadi baby ya sayang… Kali aja anaknya cowok lagi… Kan nanti bisa puasin
mamanya lagi hihi” ucapnya tersenyum menggodaku
“Ehh nakal ya… Sama papanya ini aja udah kewalahan gitu… Awas ya kalo nakal nanti
papanya pergi lho” ucapku pura – pura cemberut
“Ihh becanda masku sayang… Jangan cemberut gitu donk… Tubuhku dan hatiku cuma
punya kamu kok… Sini cium dulu biar gak cemberut lagi hihi” ucapnya lalu mencium
kedua pipiku
“Ihh kontolmu kok masih tegang aja sayang? Masih pengen ya? Dasar anak muda gak ada
capenya hihi” ucapnya lagi sambil memegang kontolku lalu kemudian mengulum
kontolku
“Eh iya sih masih pengen… Tapi nanti aja deh… Sekarang kamu istirahat aja dulu… Aku
udah puas kok… Cuma ini si bauman aja gak tau diri hehe” ucapku garuk – garuk kepala
“Hihi iya… Kontol punyaku ini emang perkasa dan selalu buatku kewalahan” balasnya
menyudahi kulumannya lalu mengelus kontolku
“Udah yuk mandi aja… Jangan diganggu lagi si bauman nya… Nanti kamu malah teriak –
teriak minta ampun lagi” ucapku sambil mengangkat tubuhnya
Lengannya dikalungankan di leherku, aku pun berjalan kelantai atas menuju kamarnya,
sepanjang perjalanan dipandanginya terus wajahku oleh mamaku sambil senyum –
senyum gak jelas.
“Ehh kenapa sayang kok senyum – senyum gitu? Ada yang lucu ya muka aku? Atau Ada
jerawat atau ada …?” tanyaku terpotong
“Enggak kok mas hihi… Lagi mikir aja mas ganteng dan macho gini pasti banyak cewek
yang suka sama mas… Hmm atau jangan2 pacarnya diluar sana malah banyak juga ya”
potongnya dengan mimik muka cemberut, hehe lucu juga mamaku cemberut gini,
pipinya gemesin banget deh.
“Ehh enggak kok sayang… Aku cuma cinta sama kamu doank kok… Jangan cemberut
gitu ah… Nanti gak aku kasih lolipop lho hehe” balasku sedikit becanda
Sebenarnya ucapanku barusan antara bohong dan jujur beda tipis, bohongnya karena
aku masih memiliki pacar diluar sana yaitu cindy, jujurnya karena memang aku cinta
banget sama mamaku sendiri, karena kalo sama cindy sayang sih tapi hatiku masih
belum yakin 100% kepada cindy.
“Hmm sebenarnya gapapa sih pacar kamu banyak juga… Asalkan kamu jangan pernah
sakiti hati mereka… Dan kalo kamu mau menikahi mereka aku rela kok mas… Asalkan
kamu menikahi ku terlebih dahulu trus mereka harus bisa menerimaku sebagai istrimu
dan juga ibumu” ucapnya lagi sambil menatap mataku dalam seolah meyakinkanku
bahwa ucapannya barusan itu bukan main – main
Dipikir – dipikir sangat sulit bahkan mustahil jika ada seseorang wanita rela dimadu
dengan ibu dari sang prianya, mungkin wanita tersebut malah akan menganggap bahwa
pasangan kami gila karena aku menikahi ibuku sendiri.
“Ehh iya sayang… Kalo untuk menikahi kamu aku janji pasti akan menikahi kamu kok…
Tapi mungkin butuh waktu untuk memproses dan mengurus semua keperluan agar kita
bisa menikah… Jadi kamu sabar ya sayang” balasku bersungguh – sungguh lalu
mencium keningnya
“Iya dehh.. Aku percaya sama mas” ucapnya sambil tersenyum lebar setelah mendengar
balasanku
Kita pun sudah berada di kamar mandi, aku segera menurunkan mamaku. Setelah
kuturunkan mamaku langsung menarikku kearah bathtub, aku pun mengerti bahwa
mamaku ingin berendam terlebih dahulu.
Aku menyalakan keran air untuk mengisi bathtub, aku pun terlebih dahulu masuk
kedalam bathtub lalu mamaku menyusulku masuk bathtub sambil menyenderkan
badannya kearahku.
Setelah air penuh, mamaku pun menuangkan sabun kedalam air bathtub lalu
menuangkan juga helai – helai bunga. Suasana seketika pun terasa tenang dan romantis,
kita pun saling menyabuni didalam bathtub.
Akibat suasana yang mendukung, kita pun akhirnya saling cium, saling raba dan saling
mengucapkan kata kata sayang dan cinta. Akhirnya terjadilah persetubuhan ronde
keduaku bersama mamaku di kamar mandi itu, kami bercinta secara pelan dan santai
seolah ingin menghayati dan menikmati momen ini.
Hingga mamaku pun kembali memperoleh 3 orgasme cepat kali lalu diakhiri oleh
semprotan spermaku didalam memeknya. Persetubuhan yang sangat memuaskan, kita
mencoba berbagai gaya didalam kamar mandi itu.
Akhirnya kita pun benar – benar mandi dibawah guyuran air panas, saling menyabuni
secara teliti, saling mengeramasi dan saling membersihkan diri. Proses mandi kali ini
pun dilakukan dengan penuh kasih sayang meskipun si bauman ku terus siap tempur
laksana rudal balistik.
Setelah mandi kita pun berpakaian santai, lalu menuju ruang santai untuk
menghabiskan waktu bersama sembari nonton tv, tak lupa kita pun mengobrolkan
beberapa persoalan hingga akhirnya kita pun tenggelam dalam kebersamaan ini.