MAKING INCEST FAMILY PART 12

Sudah tak terasa sudah sebulan lamanya sejak pertama kali aku bercinta dengan
mamaku. Kini jam 7 aku dan mamaku pergi ke supermarket untuk berbelanja kebutuhan
sehari – hari, kami berangkat menggunakan mobil mamaku.
Diperjalanan mamaku selalu menyenderkan kepalanya kebahuku sambil kita terus
berbicara mengobrol beberapa hal yang menurut kita menarik untuk dibahas. Ya kini
mamaku semakin manja kepadaku dan tentunya itu membuatku semakin suka
kepadanya dengan sifat manjanya yang selalu menggemaskan.
Sesekali kujahili dan kubecandai dia dengan mengacak – acak rambutnya, bilang
mukanya yang mulai keriput yang jelas membuatnya panik mencari cermin namun
setelah tau aku hanya membencandai nya dia pun membalas dengan jurus
pamungkasnya yaitu mencubit yang membuatku ampun ampunan.
Hingga akhirnya dia berkata…
“Mas kamu beneran sayang dan cinta sama aku kan? Bukan cuma mau tubuhku?”
tanyanya serius
“Astaga sayang… Serius lah aku sayang dan cinta sama kamu… Masa perlu aku buktiin
lagi” balasku
Mobilku berhenti di lampu merah, akupun membuka kaca mobil, kukeluarkan kepalanya
ku lewat kaca tsb, jalanan terlihat ramai oleh para pengendara yang sepertinya baru
pulang kerja.
Aku menarik nafas panjang… lalu berkata
“WAHAI SEMESTA… AKU HANYA INGIN BILANG BAHWA AKU SANGAT MENYAYANGI DAN
MENCINTAI WANITA CANTIKKU KANIA” Teriakku lantang, dikira lebay orang – orang pun
bodo amat lah, setiap orang punya cara sendiri mengekspresikan rasa cinta dan rasa
sayangnya.
Semua pengendara pun lantas menoleh ke arahku, ah pasti aku dianggap gila sama
orang – orang, aku pun hanya memberikan gestur menyatukan kedua tangan seolah
meminta maaf, namun mereka malah bertepuk tangan sambil tersenyum atas
kegilaanku, mungkin dikiranya hiburan sehabis pulang kerja kali ya haha.
Lampu lalu lintas pun kembali berwarna hijau, aku kembali duduk dan menutup kembali
kaca mobil, aku menoleh kearah mamaku, dia memasang muka sangarnya kembali,
ampun dah pasti kena cubit lagi ini.
“Ihh malu tau mass diliatin orang – orang tadi” ucapnya dengan kedua pipinya memerah
sambil mencubit mesra lenganku, benar saja dugaanku, gak sakit sih tapi kok aku malah
senang ya dicubit mamaku, mungkin karena di cubitannya rasa sakitnya dikit tapi rasa
cintanya banyak kali ya haha.
“Aduhhhh… Kann biar kamu yakin sayang hehe… Apa masih kurang? Yuk deh ke istana
bogor biar aku teriak kayak tadi didepan presiden hehe” balasku dengan sedikit becanda
“Hihi yakin kok mas… Aku percaya kok sama sayangku ini… Sakit tadi ya?… Sini cayang
mimik cucu dulu bial cembuh” ucapnya lucu sambil menyodorkan dan menggoyangkan
payudaranya kepadaku
Haduh makin kacau aja ini haha, tapi seneng sih soalnya perasaan semakin kesini aku
dan mamaku terasa semakin tidak ada jarak diantara kita, tidak canggung dan tidak
sungkan lagi.
Aku dan mamaku pun sampai di supermarket, aku langsung mendorong troli sedangkan
mamaku mulai memilih belanjaan yang kita butuhkan, ketika berjalan mamaku terus
nemplok memeluk lenganku.
Aku pun terus memilih bahan belanjaan sambil sesekali diselingi candaan yang kubuat,
mamaku pun beberapa kali tertawa lepas, sungguh senang aku bisa melihatnya tertawa
seperti itu.
“Mas benny” panggil seseorang ketika aku sedang memilih beberapa belanjaan yang
kurang, mamaku pun entah kemana sedang mencari juga belanjaan yang kurang.
Aku pun menoleh kearah suara yang memangilku tadi, eh rupanya seseorang yang baru
beberapa bulan ini kukenal yaitu lala yang memangilku tadi. Dia tersenyum kearahku,
senyum yang sangat manis.
“Eh lala, lagi belanja juga?” tanyaku basa basi
“Iya nih mas, buat persediaan di kamar kosan, bahan masakan dan cemilan udah mulai
abis” jawabnya
“Mas benny sendiri lagi belanja juga?” tanyanya balik
“Iya, aku juga lagi belanja buat kebutuhan rumah nih, udah mulai kosong isi kulkas hehe:
jawabku
“Eh sayang… kucariin dari tadi… kirain kemana” ucap mama kepadaku sambil nemplok
memeluk lenganku
Lala pun langsung menatap tajam kepadaku kala mamaku menyebutku sayang dan
langsung memeluk mesra lenganku. Lala terlihat kecewa dan marah, pastilah lala
bertanya – tanya soalnya dia tau nya aku itu pacarnya cindy sepupunya.
“Eh siapa ini mas benny?” tanya lala sambil menatap tajam kearahku
Aku pun hendak menjawab, namun keduluan mamaku…
“Aku istrinya mbak, namaku Kania. Mbak sendiri siapa?” ucap mamaku memperkenalkan
diri menjulurkan tangannya kepada lala
DEGHHH…
Mati aku, mendengar itu makin tajamlah lala menatapku…
“Ohh… aku temennya mas benny mbak… namaku lala” jawab lala datar
memperkenalkan diri menerima juluran tangan mamaku
“Yaudah lala pamit dulu ya mas benny, jangan lupa acara besok datang ya” sambung lala
pamit salim kepadaku, lalu pergi begitu saja.
Mamaku nampak cemberut kala dirinya tidak dipamiti juga oleh lala, ah biarlah nanti
kujelaskan semuanya dirumah. Tapi lucu dan gemes juga tiap kali mamaku cemberut
begitu, jadi gemes kala dia mengembungkan kedua pipinya.
Eh tadi lala juga bilang besok ada acara, perasaan besok gak ada acara apa – apa deh.
Wah jangan – jangan mau di interogasi lala nih.
Tringg… Tringg… Bunyi ada pesan di hp ku, kulihat dan ternyata lala yang mengirim
pesan.
“Besok jelasin semuanya ke lala… Lala tunggu di taman kota” bunyi pesan yang kubaca
“Oke” balasku singkat
Haduhh, bilang apa aku ke lala besok, ah lebih baik nanti kubicarakan dengan mamaku
saja.
Kulihat mamaku, rupanya dia masih cemberut berdiam diri.
“Jangan cemberut gitu donk sayang… nanti cantiknya ilang lho” godaku sambil
mencubit gemas kedua pipinya
“Huhh… Apaansih… pokoknya nanti jelasin dirumah semuanya” ucapnya merajuk
dengan mengengokan kepalanya kesamping
“Iya iya sayang… sini donk liat aku” ucapku, kupegang daguny agar dia menoleh
kearahku dan…
Cuppp…
Kucium bibirnya di keramaian. Kedua pipinya pun nampak memerah.
“Ihh malu tau mas cium cium di depan orang” ucapnya sambil menyembunyikan
kepalanya di dadaku
“Hehe tapi suka kan?… sekalian biar orang – orang yang dari tadi ngeliatin kamu tau
bahwa kamu itu milikku” ucapku sambil mendekapnya di keramaian
“He’em suka” ucapnya pelan hampir tak kedengeran
“Apa? Gak suka? Yaudah dehh kalo gak suka, aku nanti cium mbak kasir aja dehhh”
godaku sembari tersenyum
“Ehh suka kok sayang… awas ya nakal… burungnya nanti aku gigit sampe putus lho”
ucapnya sambil melirik kebawah
“Hehe jangan donk sayang… aset masa depan ini… nanti bikin dede bayi nya gimana
donk” ucapku sambil menutupi selangkanganku dengan kedua tanganku
Sesi berbelanja kami pun selesai, kami sekarang sudah berada dirumah. Tak ada
kejadian berarti ketika pulang. Sesampainya dirumah aku dan mamaku pun langsung
membereskan barang bawaan.
Setelah membereskan barang belanjaan, aku dan mamaku pun mengganti pakaian
dengan pakaian santai, lalu aku dan mamaku menuju ruang keluarga, kita duduk
bersantai di sofa sambil saling merangkul seperti biasa tentunya sambil menonton tv
juga.
“Jelasin semuanya mas” ucapnya singkat menoleh kearahku
“Oke aku jelasin semuanya… jadi aku itu sejak setahun lebih yang lalu punya pacar
namanya cindy, nah Lala ini sepupunya cindy… maaf ya sayang aku baru jujur” ucapku
menjelaskan lalu mengecup rambutnya
“Hmm oh gitu… gapapa sih kalo kamu punya pacar diluar sana juga… asalkan kamu
jangan pernah menyakiti dan menyia – nyiakan mereka… ya kalau kamu mau menikahi
mereka juga gapapa kok… aku ikhlas kok… lagian aku gak kuat meladeni kamu
sendirian hihi” balasnya
“Lala juga kayaknya suka sama kamu tuh mas… cara dia memandang kamu beda
soalnya… terus tadi keliatan cemburu dan marah gitu pas liat aku meluk – meluk tangan
kamu… aku tau karena aku juga wanita” lanjutnya
“Ah gak tau lah… pusing aku sayang… sekarang aja aku udah jarang ketemu cindy…
mas lebih suka menghabiskan waktu bersamamu… apalagi ini kalo nambah lala…
hadeuh makin pusing nanti aku” balasku
“Jangan gitu lah sayang… kamu harus adil… temuilah cindy juga… dia juga pacar
kamu… butuh perhatian kamu” jawabnya
“Hmm iya deh” balasku singkat
Iya sih sepertinya aku harus mulai kembali memerhatikan cindy, bagaimana pun dia
adalah pacarku, sudah sepatutnya kuberikan kasih sayang kepadanya.
“Tapi aku serius lho… itu Lala kayaknya anaknya baik deh… mana cantik dan manis
lagi… aku kayaknya kalah dehh hihi” ucap mamaku
“Ah enggak kok sayang… kamu tetap yang terbaik… paling cantik, paling manis, paling
seksi… apalagi ini dan ini nya aku suka banget” ucapku sambil meraba payudara dan
memek mamaku dari luar pakaiannya
“Ehh mas tangannya nakal ya” ucapnya sambil balik meraba kontolku dari luar celana
Akibat saling raba tersebut malam itu pun kita kembali melakukan persetubuhan yang
sangat panas, kita mengeksplore beberapa ruangan, kita bercinta diatas kap mobil di
garasi, di sofa ruang tamu, di pinggiran kolam renang, dan beberapa tempat lainnya kita
coba untuk menuntaskan hasrat kita malam itu.
Aku sampai 3 kali mengeluarkan sperma di memek mamaku, entah mamaku berapa kali
orgasme, yang pasti di detik – detik terakhir dia sampai tak sadarkan diri, entah pingsan
entah tertidur. Aku pun tertidur pulas malam itu.
POV Mama Nia
Aku terbangun di pagi hari setelah semalam aku pingsan digempur habis – habisan oleh
benny. Enak sih, puas banget juga tapi capenya itu lho dan memekku juga sedikit nyeri.
Faktor umur kali ya hihi.
Hmm kayaknya keputusanku tepat untuk mengijinkannya untuk menikahi perempuan
lain yang tentunya harus dia cintai dan sayangi juga. Tentunya juga perempuan itu harus
mengerti dan menerima posisiku. Tapi tetap ding cinta benny harus lebih besar
kepadaku hihi.
Tentunya aku pasti cemburu jika melihat benny dekat dengan wanita lain. Wanita mana
yang tidak cemburu jika melihat pria yang dicintai nya dekat dengan wanita lain, namun
aku selalu mencoba meredam rasa cemburu itu. Aku akan mulai belajar memaklumi jika
aku nanti bukan wanita satu – satunya yang dicintainya.
Bisa kewalahan aku jika harus melayani benny seorang diri, jadi kayaknya asik deh nanti
kalo duet bareng istrinya benny untuk memuaskan benny bersama. ih kan jadi basah lagi
memekku ngebayanginnya.
Sudah sebulan berlalu sejak aku memberikan tubuhku sepenuhnya kepada anakku
sendiri, anakku yang sudah kuanggap sebagai suamiku sendiri meski kita belum
menikah atau mungkin tidak akan menikah karena aku tau diri bahwa untuk
meresmikan hubunganku dengannya akan terdapat banyak rintangan.
Namun aku sudah terlanjur mencintai anakku sendiri, anakku yang tampan, gagah dan
berkharisma. Aku selalu takluk dihadapan sorot matanya yang seolah mampu membuat
siapapun bertekuk lutut dan memohon untuk cintanya.
Ya anakku ini memang memiliki pesona yang cukup kuat, bak seorang pangeran yang
selalu dielu-elukan seluruh rakyatnya. Aku kadang takut dia meninggalkanku karena
banyaknya wanita yang mencoba mendekatinya.
Bahkan beberapa teman – teman arisanku pun selalu terpesona dengan wajahnya yang
menawan dan tingkah lakunya yang memperlakukan wanita dengan begitu baik. Di grup
WA kalangan teman – temanku sendiri Benny dijuluki
‘Prince Charming’
Pantas saja jika banyak wanita menyukainya dan mengejarnya. Menyesal juga aku
sempat mengajaknya untuk menemaniku ke acara arisan yang aku ikuti, karena dia
selalu digoda oleh tante – tante ganjen, eh aku juga kan tante – tante hihi.
Seperti waktu itu…
Aku dan benny hari itu pergi untuk menghadiri acara arisan. Benny hari itu sangat
menawan dengan celana kasual dan kemeja yang dia lipat setengah lengan. ihh
pokoknya bikin pengen meluk terus deh.
Sesampainya dirumah salah satu teman arisanku, seperti yang sudah kalian duga, benny
langsung jadi pusat perhatian tante – tante itu, teman – temanku itu nampak melongo
dengan paras dan aura benny.
“Hei, kenalin nih anakku benny” ucapku membuyarkan lamunan mereka
Aku dan benny pun langsung duduk di sofa didepan mereka.
“Ih nia kok bisa sih punya anak ganteng gini… buat gue aja ya” ucap temanku Rina, tuan
rumah ini sambil memainkan kedua alisnya kepadaku.
“Iya nih… benny mending jadi menantu tante aja ya” balas temanku Lena sambil
menggenggam tangan benny, ih dasar istri pejabat keganjenan.
“Mending jadi pacar tante aja yuk… nanti benny pasti seneng deh” ucap Siska sambil
mengedipkan sebelah matanya kepada anakku, ih dasar janda kaya genit.
“Sini mending sama tante aja… besok gapapa deh langsung nikah juga hihi” rayu
Mauren, istri muda pengusaha kaya.
“Ihh anakku jangan di macem – macemin ya… awas lho” ucapku kesal sambil cemberut,
mereka pun hanya tertawa cekikikan melihatku cemberut.
“Mama sayang jangan cemberut gitu donk… nanti cantiknya ilang lho” goda benny
sambil tersenyum manis.
Mereka pun hanya tertawa mendengar godaan benny kepadaku, obrolan pun dilanjut
kearah mana saja sesuka kita, namun kebanyakan mereka masih saja mencoba
menggoda benny, aku kesel deh pokoknya hari itu kekasihku sering digoda teman –
temanku meskipun benny tidak menunjukan respon apa – apa.
Haduhh salah deh aku ajak benny masuk ke kandang macan. Benny pun hanya senyum –
senyum saja mendengar celotehanku dan ke empat temanku itu. Ya kami memang akrab
satu sama lain dan cenderung saling terbuka, dan kulihat mereka sangat tertarik kepada
benny.
” Kenapa Juga Aku Ajak Benny Kesini, Ih Dasar Nia Bego… Begooo” Ucapku Dalam Hati
Memaki Diriku Sendiri
Teman – temanku ini semuanya cantik – cantik dan kaya – kaya khas ibu – ibu sosialita,
makanya aku menyesal membawa benny kemari, bisa diembat juga nanti “‘suamiku’” ini.
Aku sedari dulu tau bahwa mereka itu semua pemain. Ya kadang mereka membawa
beberapa cowok gigolo ke acara arisan lalu mereka selanjutnya memasuki kamar masing
– masing.
Aku juga sebenarnya pernah beberapa kali ikut meskipun aku tak pernah merasa puas,
itupun karena aku sedikit mabuk. Ya karena aku adalah tipe wanita yang akan merasa
puas jika bercinta dengan pria yang kucintai dan kusayangi, karena seks tanpa cinta itu
terasa hambar bagiku.
Aku yang sekarang selalu terpuaskan oleh benny pun kini bertekad untuk menjaga
tubuhku dan hatiku untuk benny seorang, pujaan hatiku.
Aku kala itu sebenarnya takut benny jatuh kepelukan mereka. Aku cemburu, namun kala
itu aku hanya bisa tersenyum menutupi kecemburuan dan ketakutanku.
Aku hanya bisa berharap mereka tidak sungguh – sungguh menggoda benny, aku tau
benny pasti akan mencoba menjaga hatiku namun aku tau benny hanyalah seorang pria
biasa yang bisa saja terbuai oleh godaan wanita.
“Eh Kenapa aku malah melamun sih?” tanyaku pada diri sendiri
Ya aku malah melamun sambil memandang wajah kekasihku yang masih terlelap dalam
mimpinya ini. Wajah pria yang saat ini sungguh aku cintai dan aku sayangi, pria yang
selalu menjagaku dengan sepenuh hatinya.
“I Love You My Hero” ucapku, lalu kukecup pipinya
Aku beranjak bangun dari tempat tidur masih dalam keadaan telanjang bulat, aku
berpakaian lalu berjalan kearah kamar mandi untuk bersih – bersih dan melanjutkan ke
dapur untuk membuatkan sarapan untuk kita berdua.