MAKING INCEST FAMILY PART 10

Malam Harinya sekitar jam 7 malam aku dan mamaku sudah siap untuk pergi ke tempat
kita akan melaksanakan dinner, aku menggunakan kemeja putih dibalut jas hitam dan
celana katun hitam, mamaku terlihat begitu cantik dan elegan dengan menggunakan
dress berwarna merah.
“Udah siap kan syang?” tanyaku sambil memerhatikan penampilan yg membuatku
takjub
“Udah yuk berangkat… eh kok gak pake dasi sih syg? Bentar ku ambilin dlu” balasnya
sambil berlalu kedalam kamarku
Tak berapa lama dia kembali membawa dasi dan memakaikannya di leherku. Wajahnya
dengan wajahku sangat dekat, bibir tipisnya terlihat begitu menggoda dengan balutan
lipstick berwarna merah membuatku ingin melumatnya, rias wajahnya membuatnya
semakin terlihat cantik.
“Nah kalo gini kan makin ganteng” ucapnya setelah selesai memasangkan dasi di
leherku
“Iya donk… kan kekasihnya juga cantik gini” ucapku sambil menjawil hidungnya
“Ihh jgn pegang² sayanggg… nanti luntur make up ku tau” ucapnya sambil cemberut
menggemaskan
“Biarinnn wekkkk… yuk berangkat… lest gooo” ucapku mencubit pipinya yang
digelembungkan, lalu aku menggenggam dan menarik tangannya kearah garasi
Sesampainya di garasi dia nampak terkejut.
“Sayang ini mobil siapa?” tanyanya sambil menoleh kearahku
“Mobil kita syang hehe… baru beli kmaren” ucapku sambil cengengesan
“Ihh kan mahal mobil beginian… gapapa emangnya?” tanyanya kembali
“Gapapa kok syang… uang nya cukup kok… tabunganku sebagai owner perusahaan
masih cukup banyak… yuk ah berangkat sambil test drive mobil baru kita hehe” ucapku
sambil membukakan pintu penumpang
“Silahkan masuk tuan putri” ucapku lagi mempersilahkannya memasuki mobil
“Terimakasih pangeranku” balasnya memasuki mobil sambil tersenyum
Akupun masuk kedalan kursi pengemudi. Oh ya jadi aku kemarin itu membeli sebuah
Supercar Ferrari. Ya sebenarnya sudah lama aku ingin memiliki Supercar apalagi
sebentar lagi aku akan mulai aktif menduduki kursi jabatanku di perusahaanku, maka
sebagai Owner gengsiku cukup tinggi untuk memiliki sebuah Supercar.
Akupun menjalankan Supercar dua pintu ini kearah pinggiran kota bandung, jalanan di
malam minggu ini nampak begitu ramai.
Tak butuh waktu lama aku pun sampai disebuah restoran mewah, restoran yang berada
di dataran tinggi kota bandung, nuansa restoran yang terasa sangat cocok untuk dinner
bersama pasangan.
Setelah memarkirkan mobil aku dan mamaku langsung menuju meja yang telah aku
pesan, aku dan mamaku bergandengan tangan dengan sangat mesra membuat
beberapa pasang mata menatap iri kepada kita.
Aku sudah memesan meja di balkon restoran itu yang pemandangannya langsung
mengarah ke gemerlap lampu kota bandung, aku juga sudah memesan agar area di
sekitar balkon itu dikosongkan agar kita berdua dapat dengan tenang dinner di restoran
ini.
Aku dan mamaku telah sampai di balkon itu, mamaku tampak takjub dengan
pemandangan di sekitar dan nuansa meja yang begitu romantis dipenuhi dengan lilin
dan bunga.
“Tempatnya bagus bgt syang… makasih yaa” ucapnya sambil menatap mataku
“Sama – sama… mari silahkan duduk tuan putri” ucapku menarik kursi di meja yang
telah kupesan
Kutarik kursi lalu mempersilahkannya duduk sambil kukecup tangannya.
“Iya pangerankuu” ucapnya sambil tersenyum
Mamaku pun duduk, aku lantas duduk juga di kursi seberangnya.
Tak lama dua orang waitress mengantarkan makanan dan minuman untuk makan
malam kita. Aku dan mamaku pun langsung menyantap makanan dan minuman tsb, lalu
kita pun bercengkrama dengan saling berpegangan tangan sambil menikmati suasana
romantis di tempat ini.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 9 malam, aku dan mamaku pun lantas berjalan
keluar untuk pulang. Mamaku nampak begitu senang dan bahagia dengan dinner yang
kita berdua laksanakan hari ini, sepanjang perjalanan di memeluk erat lenganku sambil
sesekali menatap mataku.
Kita pun memasuki mobil kembali dan meninggalkan restoran itu dengan segala
kenangan indahku bersama mamaku di hari ini.
“Gimana tuan putri suka dinnernya?” tanyaku kepadanya disaat mobilku telah melaju
cukup jauh dari restoran
“Suka banget… makasih ya pangeranku… tadi merupakan makan malam terindah
dalam hidupku” ucapnya dengan tersenyum manis
“Apapun akan kulakukan untuk tuan putriku” ucapku sambil mengecup punggung
tangannya
Kita pun terus mengobrol sepanjang perjalanan hingga tak terasa aku dan mamaku telah
sampai dirumah, setelah aku memarkirkan mobil, aku pun membukakannya pintu untuk
keluar, kujulurkan tanganku untuk membantunya berdiri, dia pun hanya tersenyum
sambil menerima juluran tanganku.
Setelah dia berdiri, dia lantas menarikku menuju kamarnya dengan tergesa – gesa, aku
yang bingung hanya menurutinya. Sesampainya dikamarnya dia menyuruhku duduk di
tepian kasur lalu dia berjalan kearah pintu kamar dan menguncinya.
Dia pun kembali berjalan kearahku sambil membuka dress merahnya dengan gerakan
erotis, aku pun hanya bisa melongo menimati pemandangan didepanku. Dia pun
berjalan menghampiriku dengan hanya menggenakan bra dan celana dalam, dia juga
masih menggunakan high heels nya yang membuatnya sangat terlihat seksi sekarang ini.
“Setubuhi aku sekarang… bercintalah denganku pangeranku” ucapnya sambil duduk di
pangkuanku
Akupun terkejut dengan apa yang dia ucapkan.
“Be… Benerannn ini kan?” ucalku terbata – bata masih kaget dengan ucapannya
“Beneran sayang… lakukanlah… aku milikmu sepenuhnya sekarang” ucapnya sambil
mengelus pelan pipiku
Setelah hampir 1 tahun kita melakukan hubungan badan tanpa penetrasi namun
akhirnya sekarang dia membolehkanku untuk menyetubuhinya, ah sungguh bahagianya
hatiku.
Aku pun mulai dengan mencium bibirnya dengan lembut, diapun membalas ciumanku
dengan tak kalah lembutnya. Bibir kita saling mengecup dan saling mengulum secara
perlahan.
Aku pun memasukan lidahku kedalam mulutnya, kujelajahi semua isi mulutnya dengan
lidahku. Lalu akupun mencari lidahnya dan setelah ketemu lidah kita pun saling
membelit, saling menghisap dan saling menjelajahi mulut masing – masing.
Sambil terus berciuman tanganku mulai menjamah dadanya, kuremas dadanya dari luar
bra nya. Tak lama kubuka branya lalu kubuang entah kemana bra tsb, kini akupun
meremas kembali payudaranya tanpa pengahalang apapun lagi.
“Aaahhhhsss emmmmmhhhh”
Suara desahan kecil pun timbul dari mulutnya ketika kita berciuman sembari tanganku
meremas dan memelintir pelan putingnya. Ciuman yang sangat pelan dan lembut
membuatku dan mamaku sangat nyaman berlama lama untuk berciuman.
Ciumanku kini turun kearah leher jenjangnya, kukecup leher yang begitu mulus itu,
kujilati seluruh lehernya, tak lupa kuberi beberapa cupangan untuk menandakan bahwa
ini merupakan daerah jajahanku.
Kini mamaku kurebahkan perlahan ke kasur, kutindih dirinya lalu akupun mulai
memainkan payudaranya. Payudara yang indah, permukaannya begitu putih mulus,
bentuknya masih kencang dan membulat tidak kendor sedikitpun, putingnya kecil coklat
berwarna kemerah mudaan dengan aerola yang tidak terlalu besar.
“Payudaramu indah sayang… aku suka bangetttt” ucapku memujinya
Kini akupun mulai menjelajahi payudaranya, kuciumi permukaannya, lalu kujilati semua
permukaannya hingga permukaan payudaranya terlihat mengkilap, kuberi beberapa
cupangan juga di payudaranya.
“Emmmhhhh uhhhhh”
Kini aku mulai memainkan putingnya, desahan kecil pun beberapa kali terdengar.
Kujilati putingnya menggunakan lidahku, lalu kucaplok dan kukulum puting itu bak anak
bayi yang menyusu kepada ibunya. Tak lupa kuremas payudara sebelahnya, juga
beberapa kali kupelintir putingnya.
Kumainkan kedua buah bukit kembarnya secara bergantian, cukup lama aku
memainkan payudaranya. Lalu akupun mengangkat kedua tangannya keatas lalu kujilati
dan kukecup ketiaknya yang putih mulus tanpa bulu itu.
“Emmmhhh jorokk sayang..” ucapnya yang tak kuhiraukan
Setelah puas menjilati dan mengecup kedua ketiaknya, ciumanku kini turun keperutnya,
kukecup dan kujilati juga permukaan perutnya. Kujilati juga bagian pusarnya hingga
permukaan perutnya kini terlihat mengkilap oleh ludahku.
Kini aku turun kebagian vaginanya, kuraba vaginanya dari luar celana dalamnya, kutekan
pelan dan kugesek – gesek vagina mamaku dari luar celana dalamnya. Kini aku pun
memegang celana dalamnya untuk kupelorotkan.
Kupandangi wajahnya untuk meminta persetujuan, seolah mengerti dia pun
mengangguk pelan sambil matanya sayu menatap kearahku. Aku pun memelorotkan
celana dalamnya lalu kulempar entah kemana.
Kini dihadapanku terlihat vagina mamaku yang nampak begitu indah dimataku, vagina
yang masih terlihat seperti vagina anak gadis itu kini telah basah, vagina dengan
permukaan putih bersih dengan disekitar lubangnya berwarna merah muda. Vagina yang
sekarang tanpa bulu sedikitpun.
“Vaginamu selalu membuatku terpesona… vagina yang hanya milikku seorang” ucapku
sambil memainkan vaginanya
“Emmhhh iya sayang… semua tubuhku cuma punya kamu”
Vagina tempatku dulu keluar kedunia, kini sebentar lagi akan kembali kumasuki. Kini aku
mendekatkan wajahku ke vaginaku, tercium aroma khas vagina mamaku yang selalu
berbau harum tidak seperti vagina lain yang pernah kunikmati.
“Vagina kamu selalu harumm… aku suka”
“Iyaa… kan selalu kubersihkan untukmu”
Kini aku mulai menjilati vaginanya, kujelajahi permukaan vaginanya dengan lidahku. Kini
aku mulai beralih menjilati bagian klitorisnya, lalu ku kulum dan kuhisap klitoris itu
hingga beberapa kali ia menggelinjang sambil mendesah cukup keras.
“Ahhhhh enakkk banget sayanggg uhhhh”
Cukup lama aku menjilati klitorisnya, akupun menambahkan permainanku di vaginanya
dengan memasukan satu jariku kedalam lubang vaginanya sambil terus mengulum
klitorisnya.
Kutambahkan lagi satu jariku untuk mengocok lubang vaginanya, lalu kukocok dengan
cepat setelah terasa vaginanya mulai berkedut – kedut.
“Ahhhh sayang akuuu mau keluarrrrrrr”
Vaginanya terasa menjepit kedua jariku, badannya mengejang lalu terasa cairan
vaginanya membasahi tanganku.
Serrrr… Serrrr… Serrrr… Serrrr… Serrrr…
Tubuhnya melemas, matanya terpejam dengan nafas ngos – ngosan. Kudiamkan sejenak
dia untuk menikmati pasca orgasmenya. Aku pun ikut berbaring di sebelahnya sambil
mengelus dan mengecup rambutnya.
Tak lama dia bangkit, lalu mulai membuka seluruh pakaianku hingga aku telanjang
bulat.
“Sekarang giliranku syangg” ucapnya dengan tersenyum menggoda
Diapun mulai dengan mengemut pentilku sambil mengelus – elus perut sixpack ku.
“Hmmm aku suka tubuhmu… bagusss dan atletisss” ucapnya disela – sela
mempermainkan tubuh atasku
Tangannya mulai menggenggam kontolku, dikocoknya pelan sambil mulai menjilati
seluruh tubuh bagian atasku.
Mamaku pun kini beralih ke kontolku, digenggamnya kontolku sambil mempermainkan
lubang kencingku.
“Hei kamu sekarang milikku ya… gak boleh masuk lubang lain… awas lho nanti aku
hukum kamu kalo nakal” ucap mamaku kepada penisku
Diapun mendekatkan kepalanya kearah kontolku, lalu dia mulai memasukan kontolku
kedalam mulutnya. Mulut mungilnya nampak kesusahan menampung kontol besar dan
panjangku.
Mamaku memaju mundurkan kepalanya mengocok penisku dengan mulutnya. Sesekali
dia mencoba deepthroat namun selalu tampak kesusahan karena ukuran kontolku yang
besar dan panjang itu.
Tak lama dia pun menyudahi kegiatannya mengulum penisku, lalu dia berbaring di
sampingku sambil merenggangkan kedua pahanya.
“Ayoo sayang… setubuhi aku… setubuhi mamamu yang sekarang menjadi kekasihmu
ini… bercinta lah denganku pangeranku” ucapnya sambil menatap sayu mataku
Aku pun beranjak bangun, lalu aku mulai memposisikan diriku di antara kedua pahanya,
ku posisikan kontolku di depan lubang vaginanya. Dia pun membantu memposisikan
kontolku agar tepat di depan lubang vaginanya.
“Ayoo dorong syang… lakukanlah aku laksana permaisuri mu pangeranku”
Aku dengan perlahan mulai mendorong kontolku untuk memasuki lubang vaginanya.
Dengan perlahan kontolku mulai memasuki lubang vaginanya yang terasa sempit itu.
Kulakukan sambil terus menatap matanya.
“Ahhhhsss… aku seutuhnya milikmu sekarang pangeranku… jangan sia siakan cintaku…
ahhhhhhh gede bangettt penis kamu”
Setelah kontolku semuanya telah berhasil masuk kedalam vaginanya, kudiamkan
terlebih dahulu agar vaginanya yang telah lama tidak dimasuki itu terbiasa terlebih
dahulu dengan kehadiran kontolku.
“Kamu sekarang milikku sayangku… aku sudah terlalu cinta sama kamu… jadi takkan
kusia siakan cintamu kepadaku… hanya maut yang dapat memisahkan kita” ucapku lalu
mengecup bibirnya, kita pun berciuman mesra saling menyalurkan kasih sayang.
Setelah cukup lama kusudahi ciumanku, aku pun mulai menggerakan pinggulku untuk
memompa lubang vaginanya. Kulakukan secara perlahan sambil terus menatap
matanya.
“Ahhhhssss… Emmmmhhh… Uhhhhh… Ahhhhh… Ahhhhh” desahnya membuat malam
ini semakin terasa begitu menggairahkan
Setelah cukup lama aku pun menaikan tempo genjotanku, kini kontolku keluar masuk
lubang vaginya dengan tempo standar.
Cukup lama aku menggenjotnya dengan tempo standar, tanganku tak tinggal diam,
tanganku secara aktif meremas payudaranya dan memilin milin putingnya.
“Ahhhh enakkk bangettt… Akkuu mau keluarrr lagi sayangggg”
Setelah mengetahui mamaku akan kembali orgasme, aku pun mulai gencar menaikan
tempo genjotanku. Tak lama tubuh mamaku melengkung disertai desahannya yg cukup
keras. Vaginanya terasa memeras kontolku lalu sesaat kemudiaan kontolku terasa
hangat disiram oleh cairan orgamesnya.
Mamaku pun kembali terkulai lemas, akupun menghentikan genjotanku karena kasihan
melihat kekasihku nampak begitu keletihan.
“Ayo lanjutinn lagi sayang” ucapnya kepadaku agar melanjutkan penetrasiku
Akupun mulai menggerakan kembali pinggulku menggenjot vaginanya.
“Ahhhh penismu enakkk bangettt sayang… Aku passtiii ketagihannn penis gede dan
panjangmu ini… Terasa penuh dan mentok di memekku” ucapnya
“Ughhh iya sayanggg… Kontolku ini milikmu… Kapanpun kamu mau aku siapp
melakukannya kembali denganmu… Aku juga pasti ketagihan vaginamu yang enakk
ini… Sempitt dan empot – empottann” balasku
Aku kini menggenjot vaginanya dengan agak cepat, sesekali aku mencium bibirnya dan
mengulum puting payudaranya. Aku suka sekali ekspresi keenakannya ketika kugenjot
vaginanya, ekspresinya begitu menggairahkan.
“Ahhhh syanggg… Aku mau keluaarrr lagiii… Barengin syannggg… Hamili akuuuu… Aku
mauuu mengandunggg anakmu… Anak kitaaa” ucapnya
Akupun mulai semakin mempercepat genjotanku, spermaku mulai terasa sudah akan
keluar. Tak lama mamaku menggelinjang hebat disertai teriakannya, tubuhnya
melengkung lalu mengejang dan vaginanya pun menyempotkan cairan cintanya.
“Ahhhh… akuuu Keluarrrrrr”
Serrrr… Serrrrr… Serrrr… Serrrr… Serrrr
Tubuhnya melemas dengan mata terpejam, aku terus menggenjot vaginanya secara
cepat, tak lama akupun membenamkan kontolku sedalam mungkin didalam vaginanya,
aku pun mengejang lalu spermaku melompat keluar mengisi rahimnya.
“Ahhhhh… Aku keluaarrrr sayangku… Terima spermakuuuuu ini… Terimaalaahh calon
anak kitaaaa”
Crotttt… Crotttttt… Crottttt… Crottttt…
Crotttt… Crotttttt… Crottttt… Crottttt…
Aku pun melemas diatas tubuhnya. Kita berdua terdiam cukup lama menikmati sisa –
sisa klimaks kita.
Tak lama akupun bangkit, kukecup keningnya lalu kuusap rambutnya tanda sayangku
kepadanya. Kucabut kontolku dari vaginanya, sebenarnya kontolku masih berdiri tegak
siap untuk ronde kedua namun aku kasihan melihat mamaku nampak begitu kelelahan.
Aku pun berbaring di sebelahnya.
“Terima kasih sayangkuuu… Terima kasih telah menjadi milikku… Terima kasih telah
mencintaiku… Terima kasih atas malam ini yang takkan pernah kulupakan… I love you
tuan putriku” ucapku sambil menatap kearah wajah cantiknya
Mamaku pun melihat kearahku dengan tersenyum manis, wajah cantiknya menampakan
keletihan yang amat sangat, wajahnya yang kini mengkilap dipenuhi keringat hasil
pertarungan kita.
“Sama sama syangg… Aku bahagiaa banget malamm ini… Malam terindah yang pernah
kurasakan… Aku sudah sangat cinta kepadamu… Jadi aku mohon jangan tinggalkan aku
pangeranku” ucapnya menatap mataku lekat – lekat
“Aku takkan pernah meninggalkanmu… Aku ingin kita hidup bahagia selamanya… Aku
ingin kita mempunyai anak darimu… Aku akan selalu disampingmu” ucapku lalu
menarik tubuhnya kearahku
Dia pun merebahkan kepalanya di dadaku, ku elus – elus rambutnya. Tangan dia pun tak
sengaja meraba kontolku.
“Ihh kok masih berdiri… Belum puass ya syangg? Tapii aku udh capee bangettt” ucapnya
memelas
“Hehe iya syangg… Sebenarnya masihh pgn nambah sihhh… Tapi gapapa dehh mending
kita tidur aya yukk” ucapku sambil menarik selimut
“He’em” balasnya singkat
Tak lama terdengar suara dengkuran halus dari mamaku, cepat sekali dia tertidur, berarti
benar dia sangat keletihan. Untungnya aku tidak bersikap egois dengan memaksanya
kembali melanjutkan ke ronde kedua, bisa bisa pingsan dia hehe.
Kulihat jam ternyata sudah jam 12 malam, tak terasa 2 jam kita bercinta. Bercinta hanya
dengan gaya misionaris. Mungkin kedepannya aku akan semakin mencoba berbagai
variasi gaya bercinta dengan mamaku.
Aku juga bersungguh – sungguh akan menghamili mamaku sendiri, biarlah hal ini
merupakan dosa sekalipun, intinya aku hanya ingin terus bersama mamaku, menikmati
hari – hari bersama.
Dewa pun akan kulawan jika harus kulakukan untuk terus bersama mamaku, cintaku
sudah sangat dalam kepada mamaku hingga sulit rasanya untuk berpisah dengannya.
Setelah cukup lama merenung, aku pun mulai mencoba memejamkan mataku hingga
tak terasa akupun tertidur disamping kekasih hatiku ini.