MAKING INCEST FAMILY PART 4

Malam minggu ku ajak cindy dinner sekalian ku ajak dia berbelanja beberapa stel
pakaian untuk mengatasi ngambeknya karena tak kusanggupi untuk membelikannya hp
iphone terbaru. Setidaknya harga beberapa stel pakaian ini tidak semahal hp yg dia
inginkan.
Selesai berbelanja ku ajak langsung cindy ke kosannya untuk menuntaskan nafsuku
yang telah lama tidak disalurkan. Sesampainya di kamar kosannya disana itu langsung
kucumbu saja cindy sembari berdiri sambil melepas pakaiannya. Ku lucuti semua
pakaiannya hingga dia telanjang bulat sambil bibir kita terus saling melumat.
Kudorong tubuhnya hingga dia rebah di kasur. Kupandangi tubuhnya sambil kulepas
semua pakaianku sampai telanjang bulat juga. Pakaianku dan juga pakaian cindy telah
berserakan di lantai kosannya. Akupun langsung menerkam tubuhnya dengan semangat.
Ku lumat lagi bibirnya, lidah kita pun saling membelit dan saling menyedot. Kusudahi
ciumanku di bibirnya setelah cukup lama, kini ciumanku turun kearah leher jenjangnya,
ku kecup, ku jilati dan tak lupa ku beri cupangan di lehernya. Tanganku pun tak lupa
meremas buah dadanya, juga memilin – milin putingnya.
Ciumanku kini turun lagi kearah payudaranya, ku jilati semua permukaannya, ku beri
cupangan juga di permukaan payudaranya. Setelah puas bibirku pindah mengulum
putingnya yang telah mengeras itu, puting indah yg berwarna pink.
Aku sudah tak tahan lagi, langsung saja ku jilati memeknya, ku sedot dan sesekali ku
gigit kecil klitoris nya, kumasukan juga dua jariku ke lubang memeknya sehingga
membuatnya menggelinjang dan mendesah, setelah memeknya lumayan basah maka
kusudahi kegiatan mengoral tersebut.
Aku pun menyondorkan kontolku besarku yang sudah ngaceng berat ke wajahnya, dia
pun langsung memasukan kontolku ke mulutnya, menyedot – nyedot dan sesekali cindy
mencoba melakukan deep throat hingga kontolku terasa mentok di tenggorokannya.
Setelah itu, cindy terlentang pasrah di kasur dan aku kini duduk bersimpuh di depan
selangkangannya, kurenggangkan kedua pahanya. Kontolku ku gesek – gesekan terlebih
dahulu ke permukaan memeknya, tak lama lalu masukan kontolku kedalam memeknya
yang sudah lumayan becek itu sehingga tak susah memasukan semua kontolku kedalam
memeknya.
“Ahhhhhhhh… Enakkkkkkkk” ucapnya ketika kontolku mentok menyentuh dasar liang
memeknya
Nafsuku sudah sangat tinggi sehingga langsung ke genjot memek cindy dengan agak
cepat. Kepalanya terbanting kekanan dan kekiri, mata cindy terpejam dan mulutnya
terbuka dengan mengeluarkan desahan – desahan yg agak keras. Aku tidak peduli jika
tetangga kost cindy mendengar desahan tsb.
“Ahh… Ahh… Ahh… Ahh… Ahh… Enakkkk… Terusinnn… Enakkk bangetttt… Mphhhh…
Ohhh… Yesss… Kontolmu enakkk yang… Gedeeeee… Memekku rasanyaa penuuhhh…
Uhhh… Ahhh” racau cindy
Cukup lama aku dalam posisi Man On Top (MOT) ini, ku pegang kedua tangan cindy lalu
ku silangkan dan ku tarik tangannya kebawah sehingga payudara bulatnya semakin
menyembul. Tak lama ia blingsatan lalu mengejang, dan terasa kontolku diremas oleh
memeknya dan cairan menyemprot kontolku.
Kuberi waktu dia sejenak untuk istirahat pasca orgasmenya. Setelah kurasa cukup,
kubalik badannya sehingga dia berada di atasku. Dengan semangat dia berjongkok di
atas selangkanganku dan mulai menaik turunkan badannya memompa kontolku.
Tak lama kudekap badannya, kita berciuman sejenak lalu kukulum puting payudaranya
sambil kugenjot memeknya dari bawah, dia pun ikut mengimbangi dengan meliuk –
liukan pantatnya, genjotanku pun makin lama makin cepat sehingga dia kembali
orgasme untuk kedua kalinya.
Tak kuberi waktu lagi bagi dia untuk menikmati sisa orgasmenya, langsung ku tarik
badannya kearah meja rias nya, ku posisikan badannya agar menungging, cindy terlihat
masih kelelahan namun langsung saja kusodok memeknya dari belakang dengan tempo
cepat. Diapun mengerang – ngerang.
Plokkk.. Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk..
Plokkk.. Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk..
Desahan cindy makin menjadi – jadi, sesekali ku tampar pantatnya hingga pantat putih
itu sedikit berwarna kemerahan. Ku pandangi bayanganku dan bayangan cindy di
cermin, terlihat begitu panas adegan bersetubuh kami.
“Ughh.. Yang aku mau keluarr” ucapku setelah merasakan spermaku berada di ujung
kepala kontolku
“Ahhh.. Uhhh… Ahhh… Ahhh… Jangan didalem yang… Aku juga mau keluar lagi yang…
Ahhhhh”
Kupercepat genjotanku, tak lama cindy menegang lalu menggelepar menikmati
orgasmenya yang ketiga. Badannya merosot hingga terduduk di lantai. Kontolku
otomatis terlepas, berhubung aku sudah akan ngecrot maka aku langsung mengocok
kontolku didepan wajahnya.
Crooottt… Crooottt… Crooottt… Crooottt…
Crooottt… Crooottt… Crooottt… Crooottt…
Spermaku menembak membasahi wajahnya, wajah cantik itu kini penuh dengan
spermaku. Aku pun menyodorkan kontolku ke mulutnya, cindy mengerti maka langsung
saja dimasukan ke mulutnya untuk membersihkan kontolku.
Setelah beristirahat sejenak, ku angkat tubuhnya ke kamar mandi. Aku dan cindy mandi
dibawah pancuran air hangat, sesekali kusentil puting payudaranya dan kuremas
pantatnya, dia pun membalas dengan meremas pelan kontolku, dan akibatnya kontolku
pun kembali bangkit.
Ku angkat satu kakinya dan mulai kembali kumasukan kontolku kedalam memeknya.
Aku dan cindy pun kembali bersetubuh di kamar mandi dengan berbagai gaya, hingga
dia kembali orgasme 4 kali baru aku ngecrot di dalam mulutnya. Lalu kitapun
menyelesaikan mandi dan kembali berpakaian.
Aku pun delivery order makanan karena terasa malas untuk mencari makan diluar.
Setelah makanan sampai aku dan cindy pun melahap makanan tsb sambil mengobrol
disertai dengan beberapa candaanku. Selesai makan aku duduk menonton tv sambil
bermesraan dengan cindy, lalu setelah lumayan malam akupun pamit untuk pulang.
Sebulan kemudian, pagi di hari sabtu ini aku dan mamaku bersiap – siap untuk Road Trip
atau sunmori ke lembang bersama club motor yang aku ikuti. Awalnya ketika aku
mengajak mamaku, dia menolak namun setelah kebujuk dia pun mau.
Belakangan waktuku kuhabiskan bersama mamaku, aku semakin mencoba pendekatan
terhadap mamaku, sampai saat ini hasilnya positif – positif saja bagiku, mamaku tidak
pernah menggubris kelakuanku yang semakin hari semakin berani ketika mengulangi
kejadian menggesekan selangkanganku di pantat mamaku ketika dia memasak.
Malah mamaku nampak semakin hari semakin menikmati kebersamaan kita, namun
begitu mamaku masih terlihat malu – malu. Ciuman kembali sudah beberapa kali kami
lakukan lagi. Meskipun aku masih belum berani berbuat lebih jauh lagi, takut mamaku
menolak atau marah. Lebih baik aku bersabar saja.
Lucu juga sebenarnya mengajak mamaku ikut sunmori, dia baru pertama kali kuajak
naik motor, pasti mengasyikan. Entah kenapa juga aku lebih memilih mengajak mamaku
dari pada cindy pacarku, ah biarkan sajalah hitung – hitung mengajak mamaku
refreshing agar tidak jenuh.
Oh shit, mamaku terlihat begitu cantik dan seksi dengan memakai tank top putih dibalut
dengan jaket kulit hitam dan celana jeans ketat yang senada dengan jaketnya. Mamaku
memang selalu tau cara berpakaian yang pas, dia sudah sangat terlihat seperti lady
bikers. Ah bangga sekali aku punya mama seperti dia.
Aku pun memakai pakaian hampir seperti mama, baju kaos dipadu dengan hoody
berwarna hitam dan celana jeans hitam juga. Pokoknya aku dan mamaku udah seperti
kompakan namun tidak direncanakan.
“Mama cantik banget loh pake outfit begitu. Udah kayak couple’an lagi sama benny,
mending mama pacaran aja deh sama benny hehe” ucapku cengengesan
“Ihh apaan sih kamu ben” ucapnya terseyum malu – malu
“Tuhkan apalagi kalo mama senyum kayak gitu, benny makin suka deh” ucapku
tersenyum sambil menatap mamaku
“Ihh udah yuk berangkat” ucap mamaku sambil memalingkan muka
Uh mamaku gemesin banget deh tingkahnya, kayak anak abg aja pake malu – malu gitu.
Aku pun memakai helm dan sarung tangan terlebih dahulu, lalu memakai kan mamaku
helm dan juga sarung tangan. Awas ma jangan baper ya hehe.
Aku pun berangkat bersama mamaku berboncengan dibelakangku, aku pakai aoki motor
kesayanganku bmw s1000rr. Mamaku awalnya agak jaga jarak namun kutarik tangannya
dan kutahan agar memeluk perutku.
“Pegangan mam ke benny, nanti jatuh lho” ucapku, mamaku pun mengeratkan
pelukannya di perutku. Terasa juga seuatu yang kenyal di punggungku.
” Aduhh Mam, Itu Yang Nempel Kok Kenyal Banget Ya, Jadi Pengen Lama Sampe Nya”
Ucapku Dalam Hati
Aku dan anggota club lainnya akan kumpul terlebih dahulu di salah satu cafe, baru dari
sana kita berbarengan berangkat menuju lembang secara konvoi, dijaga juga oleh
patwal. Rencananya juga disana kita menginap di salah satu hotel untuk semakin
mengakrabkan antar anggota.
Sesampainya di cafe tempat kita berkumpul, disana rame juga ternyata. Banyak moge
mewah yang terparkir seperti Kawasaki H2, Yamaha R1M, Ducati Panigale dan beberapa
moge mewah lainnya. Orang berduit semua sepertinya.
Aku memang member baru di club ini, maklum karena persyaratannya berumur 18 tahun
keatas, meskipun begitu pasti orang – orang mengira aku tidak semuda itu karena
perawakanku yang cukup tinggi tegap lebih seperti orang dewasa.
Aku pun mencari parkiran terlebih dahulu karena tempatnya lumayan penuh, setelah
mendapatkan parkiran, baru saja aku dan mamaku turun dari motor, aku sudah disapa
seseorang dan setelah kulihat ternyata dia temanku yang mengajakku bergabung ke club
motor ini.
Temanku ini biasa kupanggil bang fariz, aku bertemu dengannya di bengkel motor
langgananku dan dari situ aku dan dia jadi akrab lalu berteman. Usianya mungkin
sekitar 22 tahun. Dia datang dengan seorang perempuan juga.
“Hallo bang. Kabar gimana?” ucapku sambil menyalaminya
“Baik bro. Lu baik juga kan?” tanyanya
“Baik juga bang” jawabku singkat
“Ini pacar lu bro? Wih cakep amat, hebat lu pilih cewek” ucapnya takjub melihat
kecantikan dan keseksian mamaku
“Iya bang. Kenalin nih pacarku namanya Nia” ucapku mengenalkan mamaku sebagai
pacarku. Segan juga sih tadi pas mengenalkan mamaku dengan menyebut namanya saja
tanpa embel – embel kata ‘mama’.
Mamaku pun hanya tersenyum tersipu malu, memang sih mamaku tidak terlihat seperti
seorang yang usianya 36 tahun. Mamaku senantiasa melalukan perawatan sehingga baik
tubuh maupun wajahnya sehingga terlihat awet muda, apalagi ditunjang gaya
berpakaiannya yang selalu mengikuti trend masa kini sehingga mamaku terlihat seperti
seseorang yang berusia sekitar 20 tahunan.
“Sayang… kenalkan ini namanya fariz” ucapku mengenalkan bang fariz ke mamaku.
Gilaaa, nekat juga aku memanggil “‘sayang’” kepada mamaku. Kulihat mama hanya
tersenyum kembali dengan rona merah di wajahnya. Ah sepertinya mamaku senang
kuperlakukan seperti itu, kemajuan yang sangat pesat buatku.
Bang fariz hanya manggut – manggut, lalu ia mengenalkan perempuan yg bersamanya.
Namanya Nadine, dia pacarnya bang fariz, umurnya mungkin 20 thn. Wajahnya manis
berkacamata dan lekuk tubuhnya lumayan menggiurkan namun menurutku masih kalah
oleh kecantikan dan keseksian mamaku.
Kita berempat pun mengobrol – ngobrol, sambil sesekali berkenalan dengan anggota
lain, mereka pun seakan takjub ketika melihat mamaku, namun mereka langsung
terlihat kecewa ketika mamaku kuperkenalkan sebagai ‘calon istriku’.
Mamaku dari tadi hanya senyum – senyum saja. Mamaku pun mengakrabkan dengan
beberapa perempuan juga, tua muda semuanya ada. Sehingga mamaku tidak terlihat
kesulitan membaur dengan perempuan disini.
Kebanyakan perempuan disini merupakan pacar ataupun istri dari para member club ini,
tua muda semuanya bersatu dan membaur di club motor ini. Apalagi rencananya akan
menginap sehingga mereka pada membawa pasangannya masing – masing.
Tak terasa sunmori akan segera dimulai, mereka sudah menaiki motornya masing –
masing. Aku dan mamaku pun bersiap – siap juga, tak lupa kupasangkan mama lagi helm
dan sarung tangannya. Kunyalakan motorku untuk ikut meriuhkan suasana di parkiran
cafe ini.
Beberapa menit kemudian, kita pun mulai berangkat, beriringan dengan kawalan
patwal, riuh suara knalpot moge saling bersahutan terdengar begitu indah di telinga, ah
suasana yang sangat indah menurutku yang hobby bermotor ini.
Mamaku pun tanpa disuruh lagi kembali melingkarkan tangannya di perutku, pelukan
yang sangat erat seakan dia tak mau melepasku. Terasa sangat nyaman nyaman pelukan
itu meskipun pikiran kotorku tak bisa hilang karena sesuatu yang kenyal terasa
menempel dan bergesekan dengan punggungku.