MAKING INCEST FAMILY PART 5

Sepanjang perjalanan morning ride ke lembang itu, banyak pengendara lainnya nempel
ngikutin motorku dari belakang, sekilas mungkin terlihat seperti dikawal namun aku tau
bahwa mereka hanya ingin melihat pantat bulat mamaku yang pasti tampak
menungging seakan minta di remas.
Aku sih biasa – biasa aja asalkan mereka tidak macam – macam, kalo ada saja yang berani
menyentuh mamaku, maka akan langsung ku lempar orang itu kedalam sumur.
Perjalanan ke lembang pun hanya memakan waktu 40 menit, terasa cepat karena kita
menikmati perjalanannya.
Sampailah kita titik pertama, yaitu sebuah warung cukup besar yang berada pinggir
jalan. Semua motor di jajarkan di pinggir jalan, menambah kesan sedang ada club motor
berkumpul di tempat ini. Disini aku selalu berdekatan dengan mamaku, bahaya juga
soalnya banyak yang melirik mamaku.
Cukup lama kita disini, hingga suasana lembang yang sejuk berubah menjadi sedikit
agak panas. Kita melanjutkan perjalanan le hotel yang akan kita tempati. Sebuah hotel
cukup mewah yang dengan letak yang strategis berada di dataran yang lebih tinggi dari
sekitarnya, apalagi pemandangan dari hotel itu nampak begitu indah.
Kita lalu makan bersama di hotel itu, dilanjutkan dengan beberapa acara pembuka, lalu
kita di bebaskan untuk kemana saja menghabiskan waktu di siang dan sore hari ini,
karena acara utama akan diadakan nanti malam. Anggota lain ada yang hanya diam di
hotel ada juga yang berwisata.
Aku dan mamaku memilih untuk berwisata saja, kita mendatangi beberapa tempat
wisata hits yang ada di lembang. Aku selalu menggenggam tangan mamaku seakan tak
akan kubiarkan orang lain memilikinya, obrolan dan candaan selalu menghiasi
kebersamaan kita.
Aku dan mamaku pun makin nampak seperti sepasang kekasih, pasti terlihat begitu
mesra. Mamaku pun tak canggung lagi untuk menyenderkan kepalanya di pundakku
atau di dadaku, aku pun balas dengan mengelus rambutnya atau mengecup rambut
wanginya.
Tak lupa kami juga mengambil beberapa foto, ada foto kami sedang berpegangan
tangan, ada foto mamaku sedang mencium pipiku, dan beberapa pose mesra lainnya.
Mamaku pun nampak begitu bahagia, terlihat dari senyumannya yang terus
mengembang dan sorot matanya yang terlihat berbinar – binar.
Jam 3 Sore kita memutuskan untuk kembali ke hotel, perjalanan yang cukup melelahkan
seakan tak terasa ketika ada mama disampingku. Bahagianya hatiku. Suasana hotel
masih nampak ramai dengan puluhan moge terparkir, aku dan mamaku pun langsung
memasuki kamar.
Kamar yang cukup mewah dan cukup luas, kamar itu terdapat dinding kaca yang sangat
besar sehingga dapat melihat pemandangan indah dari ketinggian. Kamar yang hanya
terdapat satu kasur berukuran cukup besar dan kamar mandi yang cukup luas dengan
dilapisi kaca buram sebagai dinding pemisah antara kamar mandi dan kamar tidur.
Aku dan mamaku kini sedang rebahan di kasur sambil menonton tv yang berukuran
cukup besar, kepala mamaku kini berada di dadaku. Aku pun mengusap – usap
rambutnya sambil sesekali mencium rambutnya. Mamaku pun nampak begitu nyaman
dengan perlakuanku.
“Mam.. Aku sayang dan cinta banget sama mama” ucapku serius sambil menatap
matanya
“Ya.. Mama juga sayang dan cinta sama benny” ucap mamaku sambil tersenyum
“Tapi aku menyanyangi dan mencintai mama sebagai wanitaku. Bukan sebagai anak
terhadap ibunya” ucapku serius. Mamaku sedikit terhenyak, mungkin kaget karena
pernyataanku.
“Aku ingin membahagiakan mama, ingin selalu menjaga mama. Aku pasti sangat bahagia
jika mama mau menjadi kekasihku” lanjutku. Mamaku hanya memandangiku, mungkin
mencari keseriusan atas pernyataanku barusan, tak lama mamaku pun tersenyum manis
sekali.
Ku pegang kepala mamaku, lalu kuberanikan untuk mencium bibir mamaku lagi,
meskipun ini bukan yang pertama kali, namun rasanya masih tetap deg – degan ketika
kulakukan. Mamaku pun menyambut ciumanku sambil memejamkan matanya.
Sedang asyik berciuman, tanganku merasakan sesuatu yang kenyal, astaga ternyata
tanganku sedang meraba payudara mamaku, gara – gara kebiasaanku kalo berciuman
sama cindy nih yang selalu sambil meremas payudaranya. Eh tapi kok dia gak menolak
ya, wah kemajuan buatku nih.
Aku coba meremas payudaranya, mamaku pun hanya melenguh pelan tanpa menolak
sedikitpun. Kurasakan nafas mamaku sudah tidak beraturan. Sambil terus berciuman
kucoba kumasukan tanganku kedalam bajunya, mamaku pun tidak menolak. Kuusap –
usap perutnya, tidak ada lemak sedikitpun dan kulitnya terasa begitu lembut dan licin.
Tanganku merayap keatas, kutemukan bh yang membungkus payudara mamaku, kutarik
bh tsb kebawah sehingga payudaranya terbebas. Kuremas dan kubelai payudara cukup
besar digenggaman tanganku itu, payudaranya juga terasa masih kencang.
Kegiatan panas ini masih terus kami lanjutkan tanpa bicara sedikitpun, hanya suara
desahan, rintihan dan lenguhan mamaku saja menghiasi kegiatan panas ini. Aku sangat
ingin menyusu di payudara mamaku, maka kusudahi ciumanku dan kulepas bajunya dan
bh nya tanpa perlawanan.
Mamaku sudah telanjang dada, ku pandangi payudara yang begitu indah itu, ukurannya
cukup besar dan terlihat masih kencang, dan putingnya yang berwarna coklat muda itu
terlihat mengacung. Ah payudara mamaku sangat terawat, mungkin karena jarang
dijamah jadi payudaranya tetap indah.
Sadar payudaranya dipandangi terus – terusan, mamaku pun menutupi kedua buah
payudara itu dengan kedua tangannya, ekspresinya lucu sekali ketika malu – malu
seperti itu. Kuraih kedua tangannya yang menutupi payudaranya itu agar tidak
menghalangi pandanganku kearah payudara indahnya.
“Payudara mama bagus sekali, cukup besar dan masih kencang” ucapku sambil
memegang payudaranya
“Benny suka?” tanya pelan mamaku.
“Suka banget, benny pengen nyusu ya mam” balasku
Tanpa menunggu jawaban, kulahap langsung puting payudara mamaku itu, ku hisap
dengan semangat seakan ingin meminum habis air susunya meskipun tidak keluar air
apapun. Tak lupa jilati semua permukaan payudaranya hingga terlihat mengkilap.
Kulakukan secara bergantian sambil meremas atau memilin payudara sebelahnya.
Cukup lama aku menikmati payudara mamaku, mamaku menggelinjang – gelinjang
merasakan rangsangan yang kuberikan, nafasnya pun terasa sudah memburu. Ku coba
untuk melepas celananya, awalnya dia menahan tanganku namun setelah ku berikan
terus rangsangan pada payudaranya, mamaku pun pasrah ketika kutelanjangi celana
dan juga celana dalamnya hingga dia telanjang bulat.
Vaginanya sungguh indah seperti vagina gadis, bulu kewanitaannya hanya terletak di
bagian atas dengan bentuk segitiga terbalik. Vaginanya putih tidak ada noda hitam
sedikitpun, bibir vaginanya masih terlihat indah tanpa bergelambir, lubangnya masih
terlihat masih sempit dengan bagian dalam vaginanya berwarna merah muda.
Kini aku kembali berciuman mesra dengan mamaku, lalu kuciumi dan kujilati semua
tubuh mamaku, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, dari sini aku juga tau bahwa
mamaku sangat sensitif di bagian tengkuknya, pantas saja ketika aku dulu memeluk
mamaku dari belakang lalu menghembuskan nafasku ke area tengkuknya mamaku
selalu nampak kegelian.
“Tubuh mama wangi bangettt… Benny suka” bisikku pelan
Ketika menjilati semua permukaan tubuh mamaku, sengaja aku melewatkan bagian
vaginanya karena akan kusiapkan sebagai sajian penutup. Aku pun mendekatkan
kepalaku ke arah selangkangannya, mamaku nampak pasrah dengan mata terpejam.
Pertama kuendus bagian vaginanya, hmm aromanya cukup wangi, tidak seperti
kebanyakan vagina yang kutemui. Aku pun mulai dengan mengecup permukaan
vaginanya, lalu menjilati vaginanya dsngan semangat. Vagina mamaku terasa sudah
sangat basah, ku sedot – sedot cairan vaginanya.
“Ahhh… Mmpphhh… Uhhhh… Enakk sayang… Ohhh yessss… Mama mau keluar benny”
desahnya cukup keras
Aku pun mengulum dan menghisap klitorisnya dengan kuat hingga tak lama mamaku
menggelepar dan mengejang pertanda orgasmenya disertai lenguhannya.
Mamaku terkulai lemas, matanya terpejam dengan nafas terputus – putus. Akupun
segera melucuti semua pakaianku dan langsung memposisikan kontolku yang telah
ereksi maksimal didepan liang vaginanya, mamaku pun menyadarinya, dia terkejut lalu
dia merapatkan kedua pahanya dan mencoba mendorongku.
“Benny mau ngapain kamu?” ucap mamaku dengan nada yang lumayan tinggi
“Emmm anu mam… a akuu mauu emmm” ucapku tak jelas, wah mamaku marah
sepertinya nih, gawat.
“Ingat ben, aku ini mamamu, orang yang melahirkanmu” ucap mamaku kembali, namun
kali ini nada bicaranya kembali lemah lembut
“Ii… iiya mam… Maafin benny” ucapku memelas sambil tertunduk
“Iya gapapa, mama ngerti. Yaudah mama hisap aja ya” ucap mamaku sambil meraih
kontolku
Aku terkejut, kukira mamaku akan marah besar, namun rupanya dia malah mau
menghisap kontolku. Biarlah tidak dapat menyatukan kelamin sekarang dengan
mamaku juga, sudah kemajuan pesat hingga aku dapat berbuat sejauh ini. Aku hanya
perlu bersabar lagi untuk memiliki mamaku sepenuhnya. Mungkin sekarang mamaku
hanya belum siap bersebadan dengan anaknya sendiri.
“Iiihhhh panjang dan besar banget penismu ben… mana kerass banget lagi” lanjut
mamaku takjub akan kontolku
Mamaku pun langsung memasukan penisku kedalam mulutnya. Dia mulai mengulum
kontolku, memaju mundurkan kepalanya, mamaku nampak tak terlalu lihai
melakukannya dan sering terkena giginya sehingga membuatku sedikit meringis.
“Aduh kenapa kamu sayang? Kok kayak kesakitan gitu? Gak enak ya?… Maaf ya sayang,
mama baru pertama kali ngelakuin itu soalnya” ucap mamaku tampak panik saat aku
meringis tadi, lalu dia tampak sedih.
Aku agak kaget waktu mengetahui ini pertama kalinya melakukan blowjob, berarti
sebelumnya dengan papa tidak pernah melakukannya. Dia sampai rela melakukannya
untuk pertama kalinya kepadaku.
“Ah enggak kok… Cuma jangan kena gigi aja mam… Agak sakit soalnya hehe” ucapku
untuk mengurangi kesedihan mama.
“Oh yaudah mama coba lagi ya” ucapnya bersemangat
Mamaku kembali memasukan kontolku kedalam mulutnya, memaju mundurkan
kepalanya secara teratur, terkadang menghisapnya dengan lumayan kuas. Dia juga
menciumi dan menjilati seluruh batang kontolku. Kadang dia hanya mengocok kontolku
dengan tangannya.
Sepertinya mamaku sangat menikmati kegiatan barunya, dia asik sendiri seperti sedang
mendapatkan mainan baru. Permainan mulut dan lidahnya pun sudah jauh lebih baik
daripada tadi.
Cukup lama mamaku melakukan kegiatan barunya, aku pun berkosentrasi agar keluar
secepatnya karena kasihan mamaku nampak nya sudah pegal dan kelelahan melakukan
kegiatan barunya. Tak lama akupun sudah merasa ingin klimaks.
“Ugghh mam… Aku mauuu keluarrrr” ucapku memperingatinya agar dia mengeluarkan
kontolku dari mulutnya.
Mamaku malah semakin bersemangat memaju mundurkan penisku sampai terkadang
mentok di tenggorokannya, biji zakarku pun dia remas – remas sehingga menambah rasa
nikmat sekujur tubuhku.
Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…
Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…
Aku pun orgasme di mulut mamaku, padahal tadi aku sudah memperingatinya. Sekarang
malah di telan juga semua spermaku meskipun dengan agak sedikit tersedak. Aku pun
segera mengambil air minum dan menyerahkannya ke mamaku.
“Hmm… Sperma kamu enak sayang” ucapnya sambil kembali membersihkan spermaku
yang masih tersisa di sekitar batang kontolku dan si sekitar mulutnya, dia telan tanpa
ragu.
“Mama baru pertama ngelakuinnya kan? Kok sampe segitunya sih mam” ucapku tak tega
“Iya mama baru pertama kali blowjob dan juga baru pertama kali minum sperma… Gpp
mama suka kok” ucapnya sambil tersenyum manis
Akupun terharu dengan perlakuan mamaku, baru pertama melakukannya tapi sudah
mau sampai menelan spermaku tanpa jijik sedikitpun. Akupun mencium bibirnya lagi,
tak apa bekas spermaku sendiri juga, aku tidak jijik jika kulakukannya dengan mamaku.
“Makasihhh sayangku… Benny seneng banget hari ini bisa berduaan sama kamu…
Benny cinta banget sama kamu… Pokoknya kamu cuma boleh benny doank yang
memilikimu… Kekasihku” ucapku sambil mengecup mesra keningnya
“Iya kekasihku cintaku… Aku milik kamu sayang” ucap mamaku, lalu membalas
mengecup pipiku.
Senangnya hatiku, mamaku telah menjadi kekasihku meskipun masih ada cindy hehe.
Aku akan selalu menjaga dan membahagiakan mamaku, dia juga sepertinya telah
menganggapku sebagai lelakinya bukan sebagai anaknya lagi. Aku yakin kedepannya
pasti mamaku akan menyerahkan
Harta berharga nya padaku. Aku hanya harus terus bersabar.
Kulihat jam di hp ku, ternyata sudah jam 5 sore, aku pun berbaring di kasur, tak lupa
kutarik kekasihku ini kedalam pelukanku, dia merebahkan kepalanya di dadaku yang
bidang. Aku pun mengecup rambutnya dan dia juga mengelus – elus dadaku, tak lama
kami berdua pun tertidur dengan masih bertelanjang bulat.