MAKING INCEST FAMILY PART 7

Aku dan benny anakku baru saja sampai di kamar hotel yang kita tempati. Setelah
mengikuti acara barbeque bersama club motor yang benny ikuti, aku bilang ke benny
bahwa aku sudah mengantuk, padahal sebenarnya tidak, aku hanya kurang nyaman
dengan suasana yang mulai tidak kondusif karena banyak orang yang mabuk.
Benny pun menemaniku ketika aku hendak kembali ke kamar, benny ingin memastikan
aku sampai kekamar dengan selamat. Benny anakku ini memang selalu ingin
menjagaku, aku pun selalu merasa aman ketika didekatnya.
Sesampainya dikamar, aku pun langsung rebahan di kasur, benny pun langsung
menyelimutiku dan memberikan kecupan mesra di keningku. Ah hatiku serasa berbunga
– bunga dengan semua perlakuan benny terhadapku. Perlakuan yang selalu terasa
lembut dan mesra terhadapku.
Benny pun pamitan kepadaku untuk kembali ke taman. Setelah dia keluar dari kamar,
akupun bangkit dari kasur lalu berjalan ke arah meja rias, akupun duduk di kursi meja
rias sambil memerhatikan bayanganku di kaca meja rias.
Aku terbayang beberapa kejadian yang aku alami bersama benny. Betapa marahnya
benny ketika mengetahui aku hendak di perkosa di toilet mall, dia memuluki orang yang
hendak memukuliku secara membabi – buta, sampai orang itu lemas tak berdaya
bersimbah darah.
Sebenarnya aku takut ketika benny melakukan hal tersebut, ketika betapa kejamnya
benny menyerang orang itu. Perlakuan benny yang sebelummya belum pernah aku liat,
namun aku tau dia melakukan itu semata – mata ingin menjagaku.
Aku juga teringat ketika benny memelukku dari belakang ketika aku di dapur, ketika
beny menempelkan selangkangannya pada pantatku, Aku kaget karena ada sesuatu
yang menekan pantatku, apalagi ketika benny menghembuskan nafasnya di sekitar
tengkuk dan bawah telingaku yang merupakan titik sensitifku, aku pun waktu tanpa
sadar mendesah.
Aku teringat ketika benny menungguiku berjam – jam di salon sampai benny ketiduran di
sofa ruang tunggu salon itu. Waktu itu wajahnya nampak begitu keletihan namun dia
selalu ingin menemaniku.
Perlakuan dan tutur katanya yang selalu lemah lembut dan mesra kepadaku selalu
membuat hatiku meleleh yang setelah sekian lama kututup untuk lelaki manapun,
namun anakku sendiri dengan mudah membuka gembok hatiku.
Perlakuan dan tutur kata yang sebelumnya tidak kudapat dari suamiku, yaitu ayahnya
benny. Suamiku dulu sering berbuat kekerasan terhadapku dan tutur katanya selalu
membuat hatiku terasa sakit, tutur kata yang tidak sepantasnya dia berikan kepada
istrinya sendiri. Namun kini aku mendapatkannya dari benny, anakku semata wayangku.
Suamiku dulu juga merupakan orang yang sering berselingkuh, apalagi dia sampai
berani membawa selingkuhannya kehadapanku. Dari situlah aku mulai merawat diriku,
aku rajin belohraga dan rajin melakukan perawatan meskipun biayanya cukup mahal,
namun kenyataannya suamiku malah meninggal bersama selingkuhannya karena
kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena dia mabuk.
Aku mempertahankan perkawinanku hanya karena selalu terpikir kebahagiaan anakku
benny jika orang tuanya berpisah, aku tidak mau benny jadi anak berandalan karena
masalah orang tuanya. Sebenarnya aku lega ketika suamiku meninggal, karena aku tidak
perlu hidup lagi dengan lelaki kasar seperti itu, meskipun ketika hari pemakamannya
benny menangis cukup hebat karena dia cukup dekat dengan ayahnya.
Aku pun kembali teringat ketika benny mencium mesra bibirku pertama kalinya, aku tau
itu bukan ciuman seorang anak kepada ibunya sendiri, aku tau itu ciuman sepenuh hati
seorang lelaki terhadap wanita pilihannya. Ketika itu akupun terbawa suasana hingga
aku membalas ciumannya.
Lalu aku teringat kejadian aku bersama benny yang baju saja terjadi tadi sore. Benny
kembali menciumku dengan mesra, lalu benny membuka seluruh pakaianku dan
memanjakan seluruh tubuhku hingga aku orgasme. Setiap sentuhan lembutnya
kepadaku membuatku merinding, setiap ciuman mesranya membuatku terbang ke
awan.
Aku ingat ketika dia menyatakan perasaannya kepadaku, perasaan sayang dan cinta
sebagai seorang lelaki terhadap wanita yang merupakan ibu kandungnya. Aku melihat
ketulusan atas ucapannya itu, ketulusan yang begitu murni yang tidak aku dapatkan dari
ayahnya dulu.
Aku sebenarnya sejak dulu selalu terbesit perasaan sayang dan cinta terhadap anakku
sendiri, namun dulu selalu kutepis dan kini rasa itu kembali sering muncul atas
perlakuan anakku yang begitu manis, hanya saja aku belum terlalu yakin atas
perasaanku ini, mungkin karena hatiku sudah terlalu lama terkunci.
Lalu aku teringat hal yang membuatku kaget, yaitu ketika benny akan memasukan penis
besarnya kedalam vaginaku. Aku kaget bukan main, karena aku belum siap untuk
melakukan persetubuhan dengan anak kandungku sendiri, hal yg dianggap tabu itu.
Benny begitu ketakutan ketika aku mendorongnya dengan sedikit kasar dan berbicara
kepadanya dengan nada yang agak tinggi, itu semua kulakuan reflek atas kekagetanku.
Namun aku kasihan ketika melihatnya terlihat menyesal dan ketakutan atas
perlakuannya terhadapku.
Aku tidak marah kepadanya, aku hanya kaget karena terasa terlalu cepat jika aku
melakukannya waktu itu dengan benny. Aku sebenarnya sangat ingin merasakan ketika
penis memasuki dan mengobrak – abrik vaginaku, vagina yang hanya pernah dimasuki
oleh penis suamiku dulu, Mungkin suatu saat aku akan melakukannya dengan benny bila
hatiku telah mantap menjadikan benny pelabuhan cintaku.
Maka dari itu, untuk mengurangi rasa penyesalannya, aku pun memberanikan
melakukan blowjob kepadanya yang sebelumnya belum pernah aku lakukan, dia
nampak begitu senang ketika aku melakukannya hingga aku rela menelan semua
spermanya.
Setelah cukup lama mengingat – ingat kejadian tersebut, aku pun kembali berjalan ke
arah kasur karena kali ini rasa kantuk yang sesungguhnya sudah menerpa diriku. Aku
ganti baju menjadi piyama tidur terlebih dahulu, lalu berbaring dan menyelimuti diriku
sendiri hingga tak lama aku tertidur.
Baru saja terasa sebentar aku tertidur, aku terbangun karena merasakan kasur yang aku
tiduri bergoyang dan keningku terasa di kecup oleh seseorang. Aku pun membuka mata,
ternyata benny sudah berbaring di sampingku menatapku dengan senyuman manisnya.
“Udah selesai sayang?” ucapku sambil mengucek mataku
“Iya sayang… Yuk bobo lagi… Kasiann tuh matanya udah kayak panda hihi” ucapnya
sambil mencolek hidungku
Pipiku pun terasa memanas ketika dia mencolek hidungku, ih mungkin pipiku memerah
seperti udang rebus. Benny pun lalu mengangkat kepalaku lalu diarahkan untuk
bersandar di dada bidangnya dengan berbantalkan tangannya. Aku pun dengan senang
hati menuruti kemauannya, nyaman sekali berada didekapannya, terasa juga benny
mengelus lembut rambutku.
Aku terbangun pagi hari, ketika aku membuka mata aku melihat benny disampingku
sedang asyik memandangi wajahku sambil tersenyum. Aku merasa sedikit malu karena
kelakuannya.
“Selamat pagi sayangku” ucapnya bersemangat. Senangnya aku dipagi hari ada yang
mengucapkan selamat pagi disaat baru terbangun, apalagi dengan tambahan kata
‘sayangku’ yang semakin membuat hatiku berbunga – bunga.
“Ihh kenapa kok liatin aku sambil senyum gitu?” ucapku heran
“Enggak kok, benny suka aja liatin sayangku ini kalo lagi tidur. Wajahmu yang tenang
ketika tertidur seakan membawa kebahagiaan tersendiri bagiku” ucapnya sambil terus
tersenyum
Kembali hatiku meleleh oleh perkataannya, kata indah yang seakan terus meruntuhkan
pagar hatiku. Melihatnya tersenyum manis kepadaku seperti itu membuat hatiku dag –
dig – dug gak karuan, ah pasti senyuman ini bisa membuat perempuan manapum
bertekuk lutut kepada benny.
“Cuci muka dulu gih biar ilernya ilang… trus nanti kita sarapan ke resto hotel” ucapnya
lagi
Eh masa aku ileran, aku pun langsung meraba sekitar mulutku sambil melihat ke arah
cermin kaca di meja rias namun tak kulihat ada apapun di dekat mulutku. Ku lihat kearah
benny, dia hanya senyum – senyum sambil menahan tawa melihat tingkahku, oh rupanya
dia becanda.
“Hmmm awas ya nanti aku baless” ucapku dalam hati
Aku pun beranjak ke kamar mandi, disana aku cuci muka dan gosok gigi. Tak lupa aku
kembali memandangi bayanganku di cermin kamar mandi, aku berpikir semakin hari
hidupku semakin berwarna dam rasa rasanya tingkah lakuku sekarang sudah seperti
anak remaja saja.
Aku dan benny beranjak turun kearah resto hotel ini, disana aku dan benny sarapan
cukup lahap dengan beberapa anggota club motor lainnya. Benny pun nampak asik
mengobrol dengan teman – teman barunya, aku pun agak risih karena merasa ditatap
oleh beberapa orang. Maka kuputuskan untuk mengajak benny keluar dari resto.
“Jalan – jalan pagi yuk sayang” ucapku kepada benny
Dia tersenyum ketika aku memanggilnya dengan kata sayang, dengan semangat dia
menjawab “ayoo sayang”
Aku dan benny berjalan – jalan disekitaran hotel, lalu kitapun menemukan tempat yang
sangat indah. Taman kecil yang menghadap ke lembah, pemandangan dari tempat ini
sangat menakjubkan, aku dapat melihat pegunungan di seberang sana dan juga
beberapa pepohonan hijau di sekitar lembah.
Aku dan benny duduk di salah satu bangku yang ada di taman itu, kita duduk berdua
sambil melihat pemandangan di sekeliling kita. Udara pagi ini di tempat ini terasa cukup
dingin apalagi aku hanya memakai piyama tidur, aku pun sesekali menggosok kedua
tanganku untuk menciptakan sedikit kehangatan.
Benny melihatku melakukan itu, dia segera mendekat kearahku lalu dipeluknya
tubuhnya dari sambil tetap duduk, dia pun juga menggenggam kedua tanganku,
kepalaku berada di dadanya karena memang dia cukup tinggi, aku melihat keatas kearah
wajahnya, dia balik menatapku sambil tersenyum.
“Gimana sayang? Udah agak hangat?” tanyanya sambil terus menatapku
“Udahh, makasih” balasku lalu membenamkan lagi kepalaku di dadanya, terasa begitu
nyaman dan kokoh dadanya itu.
Cukup lama kita berdiam diri disana sambil menikmati pemandangan yang jarang
kulihat, ya aku jarang sekali berlibur karena kesibukanku, makanya ketika diajak oleh
benny untuk sedikit refreshing meskipun cukup dekat namun aku sudah cukup merasa
gembira.
Sesekali kuajak benny untuk berfoto selfie berdua, aku sekarang sudah tak malu lagi
berfoto mesra dengannya. Kemarin pun aku dan benny sudah berfoto mesra di beberapa
tempat wisata di lembang. Foto tersebut beberapa ku upload ke sosmed ku, banyak yang
berkomentar bahwa kita adalah pasangan kekasih yang sangat cocok, padahal
sebenarnya mereka tidak tau bahwa itu adalah foto ibu dan anaknya.
Memang banyak orang dekatku yang berkata bahwa aku keliatan awet muda,
penampilanku katanya masih seperti gadis, hm mungkin itu salah satu efek dari olahraga
dan perawatan yang rutin kulakukan.
Setelah cukup lama kita pun kembali ke kamar lagi. Benny mengajakku mandi bersama,
awalnya aku malu, namun akhirnya aku pun mengiyakannya. Aku dan benny masuk
kedalam kamar mandi, benny tanpa malu melepas semua pakainnya dihadapanku,
sedangkan aku masih sedikit malu.
“Kenapa sayang? Kok belum dilepas pakaiannya? Masih Malu? Kan kemarin aku udah
lihat semua tubuhmu lho… ini dan ini juga udah aku liat kok… jadi gak usah malu lagi
hehe” ucapnya sambil menunjuk kearah payudara dan vaginaku.
Aku membalas dengan memcubitnya, dia mengaduh padahal aku mencubitnya dengan
perlahan, aku tau dia hanya acting. Aku pun mulai membuka seluruh pakaianku toh
benny juga sudah tau semua isinya.
Setelah semua pakaianku terlepas, benny langsung menarik tanganku kearah shower
dan menyalakannya, aku dan benny sudah berada dibawah pancuran air hangat, terasa
nikmat air hangat ini ketika membasahi tubuhku yang terasa dingin ini.
“Mandiin donk sayang” ucapnya manja
Setelah sejak kemarin dia menyatakan aku adalah kekasihnya dan akupun
menyetujuinya. Maka mulai saat itu dia memanggilku dengan sebutan ‘sayang’ bukan
dengan sebutan ‘mama’ lagi meskipun aku tetap ibunya. Aku pun masih sesekali
memanggilnya dengan sebutan ‘sayang’ sebagai kekasihnya karena aku masih cukup
canggung dengan kenyataan baru bahwa aku dan benny sekarang adalah sepasang
kekasih.
Aku pun mulai memandikannya, kusabuni sekujur tubuhnya dengan telaten, kusabuni
juga penis besarnya yang telah mengacung tegak itu, semua kulakukan dengan penuh
kasih sayang.
Lalu bergantian benny yang memandikanku, menyabuni semua tubuhku dengan telaten
juga, termasuk payudara dan vaginaku, meskipun tangannya sempat sedikit nakal
dengan meremas payudaraku dan mencolek vaginaku.
Setelah semua perlakuannya terhadapku yang begitu lembut dan mesra yang senantiasa
membuat hatiku bahagia, aku kini mulai semakin mencintainya sepenuh hatiku, tembok
besar di hatiku perlahan runtuh oleh anakku sendiri, kini aku hanya perlu memantapkan
diri untuk menyerahkan semua tubuhku dan hatiku untuk anakku yang kini telah
menjadi bagian dari hatiku.
Kita sudah selesai mandi tanpa adegan panas lebih lanjut. Kita pun berpakaian dan
mulai membereskan semua barang bawaan kita karena aku dan benny akan kembali
pulang ke kota bandung berbarengan dengan semua anggota club motor yang benny
ikuti.
Sekitar jam 10 pagi, kita mulai kumpul kembali di parkiran. Mengabsen dan memeriksa
terlebih dahulu semua anggota. Semua anggota telah siap semua di motornya masing –
masing. Aku sudah di bonceng kembali oleh benny, tak lupa dia tadi kembali
memasangkan helm dan sarung tangan kepadaku. Tak lama kitapun mulai memulai
perjalanan pulang untuk kembali ke rumah masing – masing.